Konflik Rusia Vs Ukraina
Kementerian Pertahanan Inggris Klaim Sebagian Pasukan Rusia Masih Berada 30 Kilometer di Utara Kyiv
Inggris mengatakan pada Senin (28/2/2022) bahwa sebagian besar pasukan angkatan darat Rusia masih berada lebih dari berada lebih dari 30 km dari Kyiv
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan dalam sebuah cuitan Twitter, pada Senin (28/2/2022) bahwa sebagian besar pasukan angkatan darat Rusia masih berada lebih dari 30 kilometer dari utara Kyiv.
Pergerakan Rusia diperlambat oleh pasukan Ukraina yang mengamankan lapangan terbang Hostomel, tujuan utama Rusia saat hari pertama invasi.
"Pertempuran sengit berlanjut di sekitar Chenihiv dan Kharkiv, namun kedua kota itu tetap berada di bawah kendali Ukraina," katanya.
Dikutip CNN, untuk pertama kalinya sejak awal invasi, pihak berwenang Rusia mengakui sejumlah kematian dan cedera di antara pasukan mereka di Ukraina pada Minggu (27/2/2022), tetapi tidak memberikan angka pasti.
Baca juga: Konflik Rusia-Ukraina, Tujuan Orang Kyiv Melarikan Diri hingga Protes Anti-Perang di Seluruh Dunia
Baca juga: Bendera Ukraina Warna Biru Kuning Menyala di Gedung Kantor Pemda Tokyo Jepang

Rusia juga mengklaim kerugian itu "jauh lebih rendah" daripada yang terlihat di pasukan Ukraina.
Malam tenang
Ibu kota Ukraina memiliki malam yang "tenang" pada Minggu (27/2/2022), Dewan Kota Kyiv mengatakan Senin pagi (28/2/2022).
Tetapi pihak berwenang memperingatkan penduduk harus tetap di rumah karena pertempuran berlanjut.
"Secara keseluruhan, tadi malam tenang, tidak termasuk beberapa pertempuran kecil dan perkelahian dengan kelompok sabotase dan pengintaian," kata dewan itu dalam sebuah pernyataan.
"Namun, sebagian besar kota sibuk mempersiapkan pertahanannya," imbuh dewan itu dalam sebuah pernyataan.
"Jadi, jika Anda akan pergi ke kota setelah pukul 8:00, Anda akan melihat benteng, jebakan tank, dan struktur pertahanan lainnya yang muncul di jalan-jalan Kyiv," jelas dewan itu dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Telepon Senjata Presiden Ukraina yang Paling Efektif, Hasilnya, Barat Serang Rusia dengan Sanksi

Toko kelontong dan transportasi umum di Kyiv akan buka mulai pukul 08.00 waktu setempat, meskipun kereta metro akan beroperasi lebih jarang dari biasanya.
"Tolong jangan meninggalkan rumah Anda kecuali Anda memiliki kebutuhan mendesak," seperti membeli bahan makanan atau obat-obatan, kata pernyataan itu, seraya menambahkan bahwa "perkelahian jalanan terus terjadi di jalan-jalan di setiap distrik di kota."
"Kami mendesak Anda untuk bergabung dan saling membantu: tanyakan tetangga Anda apakah mereka membutuhkan bantuan, terutama ketika menyangkut orang tua atau keluarga yang kerabatnya membela Ukraina. Jaga apartemen tetangga yang telah meninggalkan kota untuk mencegah penjarahan, "ucap dewan.
Jam malam di kota tetap berlaku mulai pukul 22.00 hingga pukul 07.00 waktu setempat.
Baca juga: Pejabat Amerika Yakin Negara Sekutu Rusia Ini Akan Ikut Kirim Pasukan Gempur Ukraina
China desak ketenangan
Diwartakan Al Jazeera, menanggapi konflik Rusia Vs Ukraina, China mendesak ketenangan setelah Putin menempatkan pasukan nuklir dalam siaga tinggi.
Juru bicara kementerian luar negeri China Wang Wenbin telah meminta semua pihak untuk tetap tenang dan menghindari eskalasi lebih lanjut setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menempatkan penangkal nuklir negaranya dalam siaga tinggi.
Wang, berbicara pada briefing media harian reguler, juga menegaskan kembali pandangan China bahwa semua masalah keamanan yang sah dari negara harus ditanggapi dengan serius.
Beijing sebelumnya telah menyerukan keprihatinan Rusia atas perluasan aliansi militer NATO yang dipimpin Amerika Serikat ke arah timur untuk ditangani.
Tetapi dalam sebuah langkah yang dilihat negara-negara Barat sebagai indikasi isolasi internasional Rusia, China abstain dari pemungutan suara pada rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB pekan lalu yang akan menyesalkan invasi Moskow, daripada memvetonya.
Baca juga: Konfederasi Bulu Tangkis Eropa (BEC) Tanggapi Konflik Rusia-Ukraina
Ukraina menyangkal pasukan Rusia mengendalikan pembangkit nuklir Zaporizhzhia
Perusahaan nuklir milik negara Ukraina Energoatom telah membantah laporan bahwa pasukan Rusia telah menguasai pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, yang terbesar di Eropa, menurut sebuah laporan oleh kantor berita Interfax Ukraina.
Pekan lalu pasukan Rusia menguasai lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl yang sudah tidak berfungsi.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)