Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Putin Izinkan Operasi Militer ke Ukraina, Perang Telah Dimulai

Selain ledakan di Kyiv, tembakan terdengar di dekat Bandara Boryspil, kantor berita Interfax melaporkan mengutip media lokal.

Editor: Hendra Gunawan
via Daily Mail
Sebuah ledakan terlihat pada Kamis dini hari di kota Kharkiv, Ukraina 

Diplomasi kini goyah

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Perancis Jean-Yves Le Drian membatalkan pertemuan terpisah dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.

KTT antara Presiden AS Joe Biden dan Putin, yang dilancarkan oleh Perancis pada awal minggu ini, tampaknya tidak mungkin terjadi.

Sementara Putin mengatakan dia selalu terbuka untuk menemukan solusi diplomatik, tetapi kepentingan Rusia dan keamanan warganya adalah absolut.

Amerika Serikat (AS) pada Rabu (23/2/2022) mengatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin sudah sesiap mungkin memerintahkan invasi skala penuh ke Ukraina.

AS juga mengeklaim, hampir 100 persen pasukan militer Rusia sudah siap melakukan invasi.

"Kami hari ini menilai bahwa dia mendekati 100 persen dari semua pasukan yang kami antisipasi akan dikerahkan. Sudah hampir 100 persen," kata seorang pejabat pertahanan AS kepada wartawan tanpa menyebut nama, dikutip dari AFP.

Pejabat itu mengatakan, 80 persen dari sekitar 150.000 lebih pasukan Rusia di sepanjang perbatasan Ukraina berada dalam posisi siap, tersebar dalam formasi serangan dalam beberapa kilometer dari perbatasan.

"Dia (Putin) sudah siap semampunya," kata pejabat itu.

"Apakah mereka benar-benar bergerak atau tidak, itu terserah Putin ... Mereka bisa bergerak kapan saja sekarang."

Meski Presiden AS Joe Biden pada Selasa (22/2/2022) mengatakan bahwa invasi sedang dimulai, pejabat pemerintah berkata, belum ada bukti bahwa pasukan Rusia telah melintasi perbatasan ke Ukraina.

"Kami masih belum bisa memastikan bahwa pasukan militer Rusia telah bergerak di daerah Donbass," kata pejabat pertahanan itu.

Prajurit Pasukan Militer Ukraina berjalan di sepanjang jalur pada posisi mereka di garis depan dengan separatis yang didukung Rusia, dekat desa Novognativka, wilayah Donetsk pada 21 Februari 2022.
Prajurit Pasukan Militer Ukraina berjalan di sepanjang jalur pada posisi mereka di garis depan dengan separatis yang didukung Rusia, dekat desa Novognativka, wilayah Donetsk pada 21 Februari 2022. (Anatolii STEPANOV / AFP)

Perang Terencana

Amerika Serikat dan sekutu bakal merespons dengan cara bersatu dan tegas terhadap serangan yang tidak beralasan dan tidak bisa dibenarkan oleh pasukan militer Rusia di Ukraina, Presiden AS Joe Biden menegaskan.

"Presiden (Vladimir) Putin telah memilih perang terencana yang akan membawa korban jiwa dan penderitaan manusia," kata Biden dalam sebuah pernyataan, Kamis (24/2), setelah ledakan terdengar di ibu kota Ukraina, Kyiv.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved