Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Setelah Dorong Wajib Vaksin, Negara-negara di Eropa Mulai Longgarkan Pembatasan Covid-19

Sebagian besar negara-negara Eropa mengumumkan rencana untuk melonggarkan pembatasan virus Corona, setelah infeksi menurun.

(Shutterstock/Petovarga)
Ilustrasi virus corona. Sebagian besar negara-negara Eropa mengumumkan rencana untuk melonggarkan pembatasan virus Corona, setelah infeksi menurun. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebagian besar negara-negara Eropa mengumumkan rencana untuk melonggarkan pembatasan virus corona, setelah infeksi menurun.

Pemerintah Austria dan Jerman sama-sama menyampaikan kabar yang sama.

Berikut ini Tribunnews rangkum beberapa negara di kawasan Eropa yang melonggarkan pembatasan virus corona.

Baca juga: Ciri-ciri Gejala Omicron, 5 Derajat Gejala Covid-19 dan Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Isoman

Baca juga: Dipicu Varian Omicron, Kasus Baru Covid-19 di Korea Selatan Capai 90.000 untuk Pertama Kalinya

Kanselir Jerman Olaf Scholz.
Kanselir Jerman Olaf Scholz. (Daniel Reinhardt/DPA)

Jerman

Dilansir BBC, Jerman mengklaim varian Omicron tidak menyebabkan lonjakan penerimaan rumah sakit.

Namun, Kanselir Jerman Olaf Scholz menekankan akan tetap menerapkan mandat vaksin.

"Pandemi belum berakhir," katanya setelah pertemuan dengan 16 negara bagian Jerman.

Mengutip Al Jazeera, Jerman akan melonggarkan pembatasan Covid-19 karena gelombang infeksi dari varian virus corona Omicron tampaknya telah melewati puncaknya.

Setelah pertemuan dengan para kepala negara bagian pada Rabu (16/2/2022) pagi, Scholz mengatakan Jerman siap untuk melihat ke depan dengan lebih percaya diri terkait Covid-19.

Namun, dia mengingatkan bahwa pandemi belum berakhir.

“Setelah dua tahun yang panjang ini, kami pantas mendapatkan sesuatu yang entah bagaimana membaik lagi dan sepertinya itulah yang kami miliki di depan kami,” kata Scholz kepada wartawan setelah pertemuan.

Kemudian dalam sebuah tweet, Scholz mengatakan bahwa sementara jumlah infeksi tidak lagi meningkat.

“Kami sekarang dapat menarik pembatasan selangkah demi selangkah, tetapi kami harus terus berhati-hati,” katanya.

Dalam rencana tiga tahap, pemerintah setuju untuk mencabut pembatasan pertemuan pribadi di dalam ruangan bagi mereka yang divaksinasi atau pulih dari virus dalam beberapa hari.

Pemeriksaan di toko non-esensial untuk bukti vaksinasi atau hasil tes negatif akan dihentikan, tetapi masker tetap diperlukan.

Pada fase kedua mulai 4 Maret, kapasitas yang diizinkan untuk acara di luar ruangan akan meningkat menjadi 25.000 orang.

Sementara, klub malam akan dibuka kembali untuk mereka yang telah menerima tiga dosis vaksin atau mereka yang memiliki dua dosis vaksin ditambah tes Covid negatif.

Orang Jerman yang tidak divaksinasi akan diizinkan masuk ke restoran dengan tes negatif mulai 4 Maret.

Semua pembatasan utama, termasuk persyaratan untuk bekerja dari rumah, akan berakhir pada 20 Maret, tetapi persyaratan untuk menjaga jarak dan memakai masker di dalam ruangan dan di transportasi umum akan tetap berlaku setelah 19 Maret.

Baca juga: Ilmuwan Denmark Lacak Mutasi Baru di Stealth Omicron

Baca juga: Langkah Pencegahan Penyebaran Varian Omicron Disertai Ciri-ciri Gejala Omicron

Austria

Sementara Austria belum lama ini mengeluarkan undang-undang yang mewajibkan vaksinasi Covid-19.

Austria menjadi negara pertama di Eropa yang melakukannya.

Di Austria, hanya tempat yang sangat rentan seperti panti jompo dan rumah sakit yang akan mempertahankan pembatasan Covid-19 mulai 5 Maret.

Katering akan diizinkan semalaman dan tiket masuk Covid tidak akan diperlukan, meskipun masker akan dibutuhkan di transportasi umum dan di toko-toko penting.

Pada awal Sabtu, siapa pun yang belum divaksinasi akan diizinkan memasuki tempat-tempat yang terbatas dalam beberapa bulan terakhir bagi mereka yang menunjukkan bukti vaksinasi atau pemulihan.

Baca juga: Polandia Lacak 2 Sub-Varian Baru Omicron

Baca juga: Ada Temuan 7 Orang Terpapar Virus Corona Varian Omicron, Kabupaten Sorong Naik Level 3

Bandara Zurich merupakan bandara tersibuk di Swiss.
Bandara Zurich merupakan bandara tersibuk di Swiss. (worldairportawards.com)

Swiss

Swiss telah mengumumkan bahwa mulai Kamis (17/2/2022), sertifikat Covid tidak diperlukan untuk memasuki bar, restoran, atau tempat dalam ruangan lainnya.

Belanda

Sementara itu, Belanda akan mencabut sebagian besar tindakan pada 25 Februari, dengan bar kembali ke jam normal dan masker tidak lagi wajib di sebagian besar pengaturan

Dilansir Al Jazeera, pemerintah Belanda sebelumnya memberlakukan pembatasan paling ketat di Eropa pada Desember 2021, setelah lonjakan kasus Omicron.

Sejak saat itu, pemerintah mulai mencabut pembatasan secara bertahap.

"Negara ini akan terbuka lagi," kata Menteri Kesehatan Ernst Kuipers pada konferensi pers, Selasa (15/2/2022).

"Kami akan kembali ke waktu penutupan normal seperti sebelum Corona, Anda tidak perlu menjaga jarak 1,5 meter lagi," tambahnya.

"Masker wajib (dipakai) hanya di transportasi umum dan di bandara. Tetap jaga jarak dan pakai masker memang masuk akal, tapi bukan lagi kewajiban," terangnya.

Kuipers memperingatkan bahwa pandemi "belum berakhir" dan orang-orang yang rentan masih harus berhati-hati.

"Kami baru saja melewati puncak (kasus baru), oleh karena itu kami bersikeras bahwa kita semua harus berhati-hati," tegasnya.

Kuipers mulai menjabat sebagai Menteri Kesehatan Belanda di bawah pemerintahan Perdana Menteri Mark Rutte, Januari kemarin.

Baca juga: 5 Barang Wajib Punya untuk Lindungi Diri dan Keluarga dari Omicron

Baca juga: Dua Sub-Varian Baru Omicron Dilacak di Polandia

Presiden Prancis Emmanuel Macron
Presiden Prancis Emmanuel Macron (AFP)

Prancis

Prancis telah menghapus persyaratan masker di luar ruangan dan membatalkan aturan itu di dalam ruangan mulai pertengahan Maret, jika kondisinya memungkinkan.

Norwegia

Lalu, Norwegia mencabut tindakan terakhirnya pada 12 Februari.

Norwegia menyatakan virus corona "tidak lagi menjadi ancaman kesehatan utama bagi kebanyakan dari kita."

Inggris, Skotlandia, dan Wales

BBC melaporkan sebagian besar pembatasan telah dicabut di Inggris dan beberapa tindakan tetap dilakukan di Skotlandia dan Wales.

Berita lain terkait dengan Pembatasan virus corona

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved