Virus Corona
Ilmuwan Denmark Lacak Mutasi Baru di Stealth Omicron
Ilmuwan terus mengawasi mutasi H78Y, dan tidak mengesampingkan bahwa munculnya lebih banyak sub-varian BA.2 mungkin hanya masalah waktu
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, COPENHAGEN - Ilmuwan Denmark telah mengidentifikasi mutasi baru yang diduga bersifat lebih menular pada protein lonjakan sub-varian BA.2 Omicron dari virus corona (Covid-19).
Para peneliti mengklaim dalam sebuah laporan bahwa mutasi H78Y adalah bagian dari protein ORF3a, yang menyebabkan proses inflamasi dalam sel, mempercepat penularan virus dari manusia ke manusia.
Dikutip dari laman Sputnik News, Rabu (16/2/2022), menurut mereka, sub-varian baru BA.2 saat ini menyumbang sekitar 24 persen dari semua kasus infeksi Covid-19 di Denmark.
Varian BA.2 sering disebut sebagai 'stealth Omicron', karena dianggap sulit dipahami untuk beberapa tes Polymerase Chain Reaction (PCR).
Para ilmuwan menambahkan bahwa mereka terus mengawasi mutasi H78Y, dan tidak mengesampingkan bahwa munculnya lebih banyak sub-varian BA.2 mungkin hanya masalah waktu.
Baca juga: Ratu Denmark Margrethe II Positif Covid-19
Perlu diketahui, laporan mereka ini muncul setelah Wakil Menteri Kesehatan Polandia Waldemar Kraska mengatakan saat ini ada 'dua sub-varian baru' dari varian Omicron di Polandia.
Ini menandakan bahwa 'virus corona akan tetap ada untuk waktu yang lama dan tidak akan meninggalkan kehidupan sehari-hari masyarakat dengan begitu mudah'.
Sementara itu, sejauh ini strain BA.2 telah terdeteksi pada setidaknya 47 negara, dengan peningkatan kasus terjadi di negara-negara seperti India, Inggris, Prancis, Denmark dan Swedia.
Di Inggris, BA.2 telah digambarkan sebagai 'varian yang sedang diselidiki' oleh Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA).
Sedangkan di Denmark, Kementerian Kesehatan negara itu telah melaporkan lebih dari 50.000 kasus serupa selama beberapa minggu terakhir.
Pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan pada November 2021, BA.2 diperkirakan memiliki lebih dari 30 mutasi, dengan sekitar setengahnya merupakan bagian dari protein lonjakan yang berinteraksi dengan sel manusia dan merupakan kunci proses virus corona memasuki tubuh.