Konflik Rusia Vs Ukraina
NATO Desak Rusia Tarik Pasukannya dari Perbatasan Ukraina
Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg memperingatkan tanda-tanda bahwa Moskow mengumpulkan lebih banyak pasukan di perbatasan Ukraina.
"(Tapi), tentu saja kami lebih suka tidak mendengar ancaman tentang apa yang akan terjadi pada kami, jika kami melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu," ucapnya.
"Kami bosan dengan ini," tuturnya.
Baca juga: Serangan Siber Menghantam Web Pemerintah, Dua Bank, dan Angkatan Bersenjata Ukraina

China tuduh kekuatan Barat mainkan ancaman perang
Masih dikutip Al Jazeera, China menuduh AS dan sekutu Barat memainkan ancaman perang dan menciptakan ketegangan di tengah krisis Ukraina.
Washington mendesak warga Amerika segera meninggalkan Ukraina.
Gedung Putih juga memperingatkan bahwa serangan bisa datang kapan saja, meskipun Rusia berulang kali menyangkal rencana untuk menyerang.
"Pemberitaan yang terus menerus dan disinformasi beberapa negara Barat akan menciptakan turbelensi dan ketidakpastian bagi dunia yang penuh tantangan dan mengintensifkan perpecahan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin kepada wartawan pada briefing reguler di Beijing.
"Kami berharap pihak-pihak terkait akan menghentikan kampanye disinformasi semacam itu dan berbuat lebih banyak untuk memberi manfaat bagi perdamaian, rasa saling percaya, dan kerja sama," terangnya.
Baca juga: Biden: Serangan Rusia ke Ukraina Masih Sangat Mungkin Terjadi
Inggris skeptis dengan klaim penarikan pasukan Rusia
Sementara itu, berbicara di Brussel menjelang pertemuan dengan para Menteri Pertahanan NATO, Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan kepada Sky News, Rabu pagi (16/2/2022), Rusia harus dipandang dari tindakannya dalam meredakan ketegangan di perbatasan Rusia.
Ben Wallace menambahkan bahwa dia belum melihat bukti penarikan pasukan.
"Kami akan mengambil Rusia pada kata-katanya, tetapi kami akan menilai mereka atas tindakan mereka," ucap Wallace, seperti dikutip Guardian.
"Sampai kita melihat de-eskalasi yang tepat, kita semua harus berhati-hati tentang arah perjalanan dari Kremlin.”
Wallace menambahkan bahwa laporan intelijen terbaru menunjukkan 60 persen dari kekuatan tempur darat Rusia tetap berada di perbatasan Ukraina bersama dengan kekuatan angkatan laut yang signifikan di laut.
Menteri Pertahanan itu memperingatkan bahwa Ukraina sekarang cukup dikelilingi pasukan Rusia.