Konflik Rusia Vs Ukraina
Biden: Serangan Rusia ke Ukraina Masih Sangat Mungkin Terjadi
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mengatakan bahwa serangan Rusia di Ukraina masih sangat mungkin terjadi. Sebut Rusia tetap mengancam.
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mengatakan bahwa serangan Rusia di Ukraina masih sangat mungkin terjadi.
Dalam sambutan yang disiarkan televisi secara nasional, Biden mengatakan, AS siap untuk menanggapi dengan tegas invasi Rusia.
Seperti yang diketahui, Rusia telah menarik mundur tentaranya yang berada di perbatasan Ukraina.
Sementara Biden mengatakan bahwa kabar tersebut belum diverifikasi.
"(Pasukan Rusia pergi) akan bagus, tetapi kami belum memverifikasi itu. Kami belum memverifikasi unit militer Rusia kembali ke pangkalan mereka," kata presiden AS, sebagaimana dikutip dari BBC.
"Analis kami menunjukkan bahwa mereka (Rusia) tetap berada dalam posisi yang mengancam," lanjutnya.
Baca juga: Rusia Tarik Pasukan Yang Ikut Latihan Perang Kembali ke Pangkalan, Ukraina Belum Percaya
Baca juga: Presiden AS Joe Biden Buka Diplomasi dengan Putin, Tapi Siaga Jika Rusia Serang Ukraina
Pidato Biden datang beberapa jam setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan masalah keamanan Moskow harus ditangani dan ditanggapi dengan serius.
Putin selalu membantah dia merencanakan serangan, dan mengatakan Rusia tidak menginginkan perang lagi di Eropa.
Namun, ketegangan telah meningkat sejak November.
Rusia memiliki ikatan budaya dan sejarah yang mendalam dengan Ukraina, yang merupakan bekas Republik Soviet.
Putin menginginkan jaminan bahwa Ukraina tidak akan bergabung dengan aliansi militer NATO Barat karena dia melihat ekspansi apa pun sebagai ancaman bagi Rusia.
Sementara NATO telah menolak permintaan itu.
Biden mengatakan dia setuju dengan proposal pemerintah Rusia untuk melanjutkan diplomasi.
Putin Sebut Tak Ingin Perang
Setelah menarik mundur tentara dari perbatasan, Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan Moskow tidak menginginkan perang dengan Ukraina.