Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Situasi Rusia-Ukraina Semakin Memanas, Pemerintah RI Rencanakan Evakuasi WNI

Indonesia berharap adanya negosiasi untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi Rusia dan Ukraina.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
AFP/ANDREI PUNGOVSCHI
Peralatan militer oleh Angkatan Darat AS yang diangkut dari Jerman ke Rumania digambarkan di dalam pangkalan militer, pada 10 Februari 2022, di Ramnicu Valcea, Rumania. - Presiden AS Joe Biden mengumumkan pekan lalu bahwa ia mengirim 1.000 tentara ke Rumania dan 2.000 ke Polandia, karena Rusia menolak untuk menarik kembali pasukan yang ditempatkan di perbatasan Ukraina. (Photo by Andrei PUNGOVSCHI / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu RI) mengabarkan belum lama ini Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi melakukan percakapan melalui telepon dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov.

Kepala Biro Dukungan Strategis Pimpinan (BDSP) Kementerian Luar Negeri RI, Achmad Rizal Purnama mengatakan pembicaraan lewat telepon dilakukan pada Rabu (9/2/2022).

Rizal mengatakan pembicaraan kedua Menlu terkait hubungan bilateral RI – Rusia, termasuk membicarakan perkembangan kondisi di kawasan.

"Kemarin pada Rabu, bu Menlu berbicara dengan Menlu Rusia Lavrov. Berbicara tentang hubungan bilateral kedua negara dan perkembangan di kawasan yang sama-sama kita ikuti," kata Rizal.

Rizal melanjutkan, inti dari pembicaraan kedua Menlu bersifat normal terkait hubungan bilateral.

Kedua Menlu juga membicarakan rencana kunjungan tingkat tinggi, yang beberapa perlu memperhatikan banyak pertimbangan karena kasus varian Omicron.

Rizal tak menampik juga ada pembahasan terkait perkembangan terakhir di kawasan perbatasan RusiaUkraina.

Kepada Menlu Rusia, ia menyebut kalau Menlu RI kembali menyampaikan pesan perdamaian.

Indonesia berharap adanya negosiasi untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi kedua belah pihak.

"Kita tidak ingin melihat adanya disabilitas dimana pun itu, apalagi terjadinya konflik," kata Rizal.

Gambar selebaran ini milik Angkatan Darat AS menunjukkan Prajurit AS dengan Skuadron ke-2, Resimen Kavaleri ke-2 memuat kendaraan lapis baja Stryker ke sebuah truk di Lapangan Udara Rose Barracks Komando Pelatihan Angkatan Darat ke-7, Vilseck, Jerman, 9 Februari 2022. Skuadron akan dikerahkan ke Rumania dalam beberapa hari mendatang untuk menambah lebih dari 900 anggota pasukan AS yang sudah ada di Rumania. Langkah ini dirancang untuk menanggapi situasi keamanan saat ini dan untuk memperkuat sikap pencegahan dan pertahanan di sisi timur NATO. Presiden AS Joe Biden mengumumkan pekan lalu bahwa ia mengirim 1.000 tentara ke Rumania dan 2.000 ke Polandia, karena Rusia menolak untuk menarik kembali pasukan yang ditempatkan di perbatasan Ukraina. (Photo by Gertrud Zach / US ARMY / AFP)
Gambar selebaran ini milik Angkatan Darat AS menunjukkan Prajurit AS dengan Skuadron ke-2, Resimen Kavaleri ke-2 memuat kendaraan lapis baja Stryker ke sebuah truk di Lapangan Udara Rose Barracks Komando Pelatihan Angkatan Darat ke-7, Vilseck, Jerman, 9 Februari 2022. Skuadron akan dikerahkan ke Rumania dalam beberapa hari mendatang untuk menambah lebih dari 900 anggota pasukan AS yang sudah ada di Rumania. Langkah ini dirancang untuk menanggapi situasi keamanan saat ini dan untuk memperkuat sikap pencegahan dan pertahanan di sisi timur NATO. Presiden AS Joe Biden mengumumkan pekan lalu bahwa ia mengirim 1.000 tentara ke Rumania dan 2.000 ke Polandia, karena Rusia menolak untuk menarik kembali pasukan yang ditempatkan di perbatasan Ukraina. (Photo by Gertrud Zach / US ARMY / AFP) (AFP/GERTRUD ZACH)

"Kita sedang fokus menyelesaikan masalah pandemi dan pemulihan ekonomi. Itu kira-kira pesan yang Ibu Menlu sampaikan," lanjutnya.

Pemerintah menyiapkan rencana kontijensi untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang ada di Ukraina menanggapi situasi di negara tersebut.

Sebagaimana diketahui situasi di perbatasan Ukraina semakin intens usai Rusia menempatkan kurang lebih 100 ribu tentara di wilayah tersebut.

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha menjelaskan bahwa rencana kontijensi merupakan standar yang wajib dimiliki seluruh perwakilan Indonesia yang ada di luar negeri, termasuk kedutaan Indonesia yang ada di Ukraina (KBRI Kiev).

Dalam hal ini, Kementerian Luar Negeri bekerja sama dengan KBRI Kiev, KBRI KBRI Warsawa, KBRI Moskow, serta kementerian lembaga terkait di dalam negeri telah membangun rencana kontinjensi untuk mengantisipasi jika terjadi eskalasi situasi di Ukraina.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved