Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Joe Biden Desak Warga AS Segera Tinggalkan Ukraina, Sebut Situasi Bisa Berubah Cepat

Presiden Joe Biden mendesak orang Amerika untuk segera meninggalkan Ukraina, Kamis (10/2/2022).

SAUL LOEB / AFP
Presiden AS Joe Biden berbicara tentang operasi kontraterorisme di Suriah dari Ruang Roosevelt Gedung Putih di Washington, DC, pada 3 Februari 2022 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mendesak warganya untuk segera meninggalkan Ukraina.

Biden memperingatkan, situasi bisa menjadi gila dengan cepat di wilayah tersebut.

"Warga Amerika harus pergi sekarang," kata Biden dalam wawancara yang direkam Kamis (10/2/2022) dengan Lester Holt, dari NBC News.

Melansir CNN, Biden juga menanggapi penumpukan pasukan Rusia di perbatasan Ukraina.

Baca juga: Tensi Rusia-Ukraina Panas, Harga Minyak Dunia Bisa Tembus 120 Dollar AS Per Barrel

Baca juga: Mulai Panas dengan Rusia, Relawan Ukraina Terima Donasi Bitcoin untuk Dana Perang

Presiden AS Joe Biden berbicara tentang operasi kontraterorisme di Suriah dari Ruang Roosevelt Gedung Putih di Washington, DC, pada 3 Februari 2022
Presiden AS Joe Biden berbicara tentang operasi kontraterorisme di Suriah dari Ruang Roosevelt Gedung Putih di Washington, DC, pada 3 Februari 2022 (SAUL LOEB / AFP)

"Itu tidak seperti kita berurusan dengan organisasi teroris," ucapnya.

"Kita sedang berhadapan dengan salah satu tentara terbesar di dunia."

"Ini adalah situasi yang sangat berbeda dan hal-hal bisa menjadi gila dengan cepat."

Selama wawancara tersebut, Biden menegaskan tidak ada situasi yang dapat mendorongnya mengirim pasukan AS untuk menyelamatkan warga Amerika yang hendak keluar dari Ukraina.

"Itu adalah perang dunia ketika Amerika dan Rusia mulai saling menembak," katanya.

"Jika Presiden Rusia Vladimir Putin cukup bodoh untuk 'masuk', dia cukup pintar untuk tidak melakukan apapun yang berdampak negatif pada warga Amerika," tegas Biden.

Baca juga: Biden Desak Orang Amerika untuk Segera Tinggalkan Ukraina: Segalanya Bisa Jadi Gila dengan Cepat

Baca juga: Ketegangan Ukraina: Dubes Rusia untuk UE Optimis Diplomasi Mampu Kurangi Eskalasi Kyiv

Tentara Inggris ikut serta dalam latihan besar sebagai bagian dari operasi NATO EFP di kamp tentara Tapa estonia dekat Rakvere, pada 6 Februari 2022. - Latihan
Tentara Inggris ikut serta dalam latihan besar sebagai bagian dari operasi NATO EFP di kamp tentara Tapa estonia dekat Rakvere, pada 6 Februari 2022. - Latihan "Kamp Musim Dingin" di timur laut Estonia, hanya 100 kilometer (62 mil) dari Perbatasan Rusia, termasuk sekitar 1.300 tentara Inggris, Estonia, dan Prancis yang beroperasi dalam kondisi ekstrem.  (AFP/ALAIN JOCARD)

Saat ini, pasukan AS tidak diizinkan untuk memasuki Ukraina jika perang pecah.

Departemen Luar Negeri AS pada Kamis (10/2/2022) mengulangi peringatannya yang mengatakan bahwa orang Amerika tidak boleh melakukan perjalanan ke Ukraina.

Menurutnya hal itu dapat meningkatnya ancaman aksi militer Rusia dan meminta mereka yang berada di negara itu untuk segera pergi.

Penasihat itu mengatakan kepada warga Amerika yang berada di Ukraina untuk mewaspadai bahwa pemerintah AS tidak akan dapat mengevakuasi warga AS jika terjadi aksi militer Rusia di wilayah mana pun di Ukraina.

Pada akhir Januari, Departemen Luar Negeri mengizinkan keberangkatan personel non-darurat dari Kedutaan Besar AS di Kyiv dan memerintahkan anggota keluarga untuk meninggalkan negara itu.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved