Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Kasus Covid-19 Turun, Spanyol Hapus Aturan Wajib Pakai Masker di Luar Ruangan

Angka penyebaran Covid-19 mulai surut, Spanyol akan mencabut aturan memakai masker di luar ruangan mulai pekan depan.

AFP/LISELOTTE SABROE
Penumpang terlihat di stasiun metro Noerreport di Kopenhagen pada 1 Februari 2022, ketika Denmark menjadi negara UE pertama yang mencabut pembatasan virus corona meskipun ada rekor jumlah kasus. - Spanyol akan mencabut aturan memakai masker di luar ruangan karena kasus Covid-19 mulai turun. 

Kemudian area berdiri akan diizinkan lagi di konser, acara olahraga, dan bar.

Makan dan minum juga akan diizinkan di stadion, bioskop, dan transportasi umum mulai tanggal tersebut.

Macron juga menyarankan dalam wawancara pers yang diterbitkan Selasa (1/2/2022), bahwa pembatasan yang diberlakukan untuk sekolah, yang mencakup persyaratan masker, dapat dilonggarkan setelah liburan musim dingin yang dijadwalkan akhir bulan ini.

Optimis Tapi Tetap Hati-hati

Pihak berwenang memandang ancaman varian Omicron kurang berbahaya daripada jenis virus sebelumnya, meskipun lebih menular.

"Kami telah melihat pembalikan tren yang lemah selama beberapa hari terakhir, dengan lebih sedikit kasus yang diumumkan setiap hari daripada tujuh hari sebelumnya," kata juru bicara pemerintah Gabriel Attal kepada radio France Info Selasa.

Rata-rata 322.256 kasus tercatat selama tujuh hari sebelumnya, menurut angka terbaru, turun dari 366.179 seminggu yang lalu.

Attal menyebutnya sinyal yang sangat menggembirakan tetapi mengatakan para pejabat tetap berhati-hati karena sub-varian Omicron, BA.1, yang sangat menular tampaknya telah menunda puncak infeksi di negara lain.

Prancis juga masih memiliki sekitar 3.750 pasien Covid-19 dalam perawatan intensif, di atas target pemerintah 3.000, dan rata-rata negara itu melihat 261 kematian Covid-19 di rumah sakit setiap hari.

"Kami jelas telah melewati puncaknya, kami berharap penurunan akan cepat. Tapi kami datang dari tingkat stratosfer, jadi gelombang ini masih jauh dari selesai," kata ahli epidemiologi Mahmoud Zureik kepada harian Prancis Le Parisien, Rabu.

Hingga Selasa, Prancis telah mencatat 131.312 kematian akibat Covid-19 sejak awal wabah.

(Tribunnews.com/Yurika)

Artikel terkait lainnya

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved