Polisi Jepang Turun Tangan Mengusut Kasus Nyontek Saat Ujuan Masuk Universitas
seorang wanita pelajar SMA dan mahasiswa Universitas Tokyo (Todai) bertemu di situs pencocokan tutor online.
Calon peserta ujian saat masuk ke ruangan ujian harus membuat ponsel mati atau di silent mode, serta dititipkan kepada panitia, tidak boleh dibawa masuk ke ruangan ujian.
Mata pelajaran yang diujikan saat itu mengalami kebocaran adalah Bahasa Jepang Modern dan Sejarah Dunia.
Pelajar SMA itu terdaftar di situs tutor sekitar jam 7 malam pada 12 Desember 2021. Dia berharap untuk pelajaran online pada hari Sabtu dan menulis, "Saya mencari guru les" dan "Saya ingin mengadakan pelajaran percobaan pada tanggal 15 Januari."
Menurut mahasiswa Todai di tahun ketiga, tutor yang lain, ketiga dihubungi pelajar SMA wanita, mengaku sebagai siswa sekolah menengah tahun kedua mencoba mencocokkan jadwal ujian umum, dengan mengatakan, "Sejarah dunia dari pukul 11:00 hingga 12:00, dan Bahasa Jepang Modern (Kokugo Gendaibunka) dari pukul 13:00 hingga 14:00. Saya ingin meminta percobaan. Saya akan mengirimkan masalah melalui Skype, jadi tolong balas."
Mahasiswa Todai yang lain itu merasa curiga, akhirnya menolak permintaan tersebut dan tidak menghubunginya pada hari ujian.
Departemen Kepolisian MetropolitanTokyo sampai kini masih terus menyelidiki dugaan gangguan bisnis palsu tersebut.
Sementara pemerintah Jepang juga memberikan beasiswa bagi para pelajar asing. Bagi yang mau konsultasi mengenai beasiswa Jepang silakan email ke: [email protected]