Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Risiko Tinggi Covid-19, CDC Amerika Serikat Tambah 22 Negara Masuk Daftar Avoid Travel

Amerika Serikat kembali menambahkan 22 negara masuk dalam daftar 'Hindari Perjalanan' atau Avoid Travel karena risiko penularan virus corona.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo
Ilustrasi Covid-19 Varian Omicron. Amerika Serikat kembali menambahkan 22 negara masuk dalam daftar Hindari Perjalanan atau Avoid Travel karena risiko penularan virus corona. 

Sementara para ilmuwan menduga Omicron lebih ringan daripada varian Covid-19 lainnya, tingkat penerimaan pasien Covid-19 di rumah sakit mencapai rekor.

Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan menunjukkan lebih dari 145.000 orang dirawat di rumah sakit karena virus pada Selasa (11/1/2022) malam.

Baca juga: Dirjen WHO Sebut Varian Omicron Bisa Jadi Virus Berbahaya, Terutama Bagi Mereka yang Tidak Divaksin

Baca juga: Omicron Serang Saluran Pernapasan Atas, Ahli Sarankan Jaga Jarak 2 Meter dan Cuci Hidung

CDC memperkirakan rawat inap baru akan meningkat setiap minggu selama empat minggu ke depan, dengan antara 18.000-48.000 rawat inap baru pada 4 Februari, hari terakhir prediksi dibuat.

Ambang Transisi

Sementara pakar penyakit menular Anthony Fauci mengatakan Amerika Serikat mendekati ambang transisi untuk hidup dengan Covid-19 yang dapat dikendalikan.

Perhitungan ini dikeluarkan pada Selasa (11/1/2022), meskipun saat ini kasus Covid-19 di AS melonjak dan rawat inap mencapai rekor tertinggi.

Berbicara kepada Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS), ilmuwan top AS ini mengatakan bahwa menghilangkan Covid-19 tidak realistis.

Baca juga: Pfizer Siapkan Vaksin Khusus untuk Varian Omicron, Tersedia Maret 2022

Baca juga: Update Covid-19 Global 13 Januari 2022: 30 Negara dengan Tambahan Kasus Terbanyak, di Atas 10 Ribu

"Omicron, dengan tingkat efisiensi transmisibilitas yang luar biasa dan belum pernah terjadi sebelumnya, pada akhirnya akan menginfeksi hampir semua orang,” katanya, seperti dilaporkan Channel News Asia.

"Tidak mungkin kita akan membasmi virus ini", katanya, mengingat penularannya, kecenderungannya untuk bermutasi menjadi varian baru, dan banyaknya orang yang tidak divaksinasi.

Menurutnya, warga yang up-to-date dengan vaksin akan tetap terlindungi dengan baik dari penyakit yang parah, tetapi kemanjuran vaksin terhadap infeksi telah menurun.

“Saat Omicron naik dan turun, negara ini diharapkan akan memasuki fase baru di mana akan ada perlindungan yang cukup di komunitas, obat yang cukup tersedia sehingga ketika seseorang terinfeksi dan berada dalam kelompok berisiko tinggi, akan sangat mudah untuk mengobati orang itu," kata Fauci.

"Ketika kita sampai di sana, ada transisi itu, dan kita mungkin berada di ambang itu sekarang," kata Fauci.

Baca juga: Anthony Fauci Peringatkan Soal Penyebaran Varian Omicron Jelang Libur Natal

Baca juga: Fauci Ajak Warga Amerika untuk Tetap Divaksin Meski Obat dari Merck Bisa Turunkan Risiko Kematian

Ia juga menekankan bahwa dengan negara saat ini mencatat hampir satu juta infeksi per hari, hampir 150.000 orang di rumah sakit, dan lebih dari 1.200 kematian setiap hari.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved