Sabtu, 4 Oktober 2025

Korban Tewas Akibat Kerusuhan Kazakhstan Mencapai 225 Orang

Kerusuhan di Kazakhstan akibat protes harga bahan bakar telah menewaskan 225 orang. 19 di antaranya petugas penegak hukum dan personel militer.

AFP/ABDUAZIZ MADYAROV
Para pengunjuk rasa ambil bagian dalam rapat umum terkait kenaikan harga energi di Almaty pada 5 Januari 2022. - Korban tewas akibat kerusuhan di Kazakhstan meningkat menjadi 225 orang. 

Meskipun Kazakhstan memiliki cadangan gas dan minyak yang luas serta kekayaan mineral, ketidakpuasan tentang kondisi kehidupan yang buruk sangat kuat di beberapa bagian negara itu.

Banyak orang Kazakh juga kesal dengan dominasi partai yang berkuasa yang memegang lebih dari 80 persen kursi di parlemen.

Protes terus berlanjut meskipun pemerintah mengundurkan diri.

Pihak berwenang memutuskan untuk menurunkan harga bahan bakar dan membatasinya selama enam bulan ke depan.

Dalam insiden yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak kemerdekaan pada tahun 1991, pengunjuk rasa bahkan berusaha untuk merobohkan patung Nursultan Nazarbayev.

Nursultan Nazarbayev adalah presiden pertama yang merupakan kekuatan politik dominan di negara itu selama lebih dari tiga dekade.

Ia menyerahkan kekuasaan kepada Tokayev pada tahun 2019.

Apa hubungannya presiden dengan aksi protes ini?

Tokayev telah menjanjikan respons yang tegas terhadap aksi protes tersebut.

"Sebagai presiden, saya berkewajiban untuk melindungi keselamatan dan kedamaian warga negara kami, mengkhawatirkan integritas Kazakhstan," katanya saat di televisi Kazakh, seraya menambahkan bahwa dia bermaksud "bertindak sekuat mungkin".

Tokayev mengumumkan keadaan darurat di Almaty pada hari Selasa (4/1/2022), memberlakukan jam malam dan membatasi akses ke kota.

Baca juga: Imbas Kerusuhan, Presiden Kazakstan Pecat Dua Pejabat Keamanan Negara

Baca juga: Polisi Irlandia Selidiki Kasus Pembunuhan Seorang Wanita yang Tewas saat Jogging

Ratusan pengunjuk rasa ditahan setelah menyerbu kantor-kantor pemerintah.

Tokayev kemudian memberlakukan keadaan darurat selama dua minggu di ibu kota, Nur-Sultan.

Pemadaman internet yang meluas telah dilaporkan di negara itu sejak Minggu (2/1/2022).

Pihak berwenang diyakini telah menutup situs perpesanan termasuk WhatsApp, Telegram, dan Signal.

"Kazakhstan sekarang berada di tengah pemadaman internet skala nasional," kata kelompok pemantau web NetBlocks.

"Insiden itu kemungkinan akan sangat membatasi liputan protes anti-pemerintah yang meningkat."

(Tribunnews.com/Yurika/Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved