Virus Corona
Kasus Covid-19 di India Naik Berlipat Ganda, Pemberian Vaksin Booster Dipercepat
India mulai memberikan dosis booster vaksin Covid-19 kepada pekerja vital dan lansia pada Senin (10/1/2022).
TRIBUNNEWS.COM - India mulai memberikan dosis booster vaksin Covid-19 kepada pekerja vital dan lansia pada Senin (10/1/2022).
Percepatan pemberian booster ini dilakukan karena kasus harian Covid-19 di India naik hampir delapan kali lipat sejak awal tahun.
Kasus-kasus itu bermunculan secara masif, dipicu masuknya varian Omicron yang menyebar secara cepat.
India melaporkan 179.723 kasus baru pada hari Senin (10/1/2022).
Dilansir Reuters, Omicron hampir menyamai Delta, menjadi varian yang umum di kota-kota besar seperti Delhi dan Mumbai.
Baca juga: Melonjak, Kasus Omicron di Indonesia Menjadi 414, Kemenkes: Jangan Sampai Terjadi Seperti di India
Baca juga: Kasus Covid-19 di India Naik Tajam, Pengingat Indonesia agar Lebih Waspada

Kematian yang tercatat pada Senin ini adalah 146 jiwa, sehingga kini totalnya ada 483.936 total korban meninggal.
Dalam beberapa hari terakhir, ratusan tenaga kesehatan (nakes) dan pekerja garis depan salah satunya polisi, terpapar Covid-19.
Bahkan, muncul laporan ratusan staf parlemen dinyatakan positif Covid-19 menjelang sesi anggaran pada 1 Februari mendatang.
Peningkatan kasus yang signifikan, menandakan negeri Bollywood telah masuk ke gelombang 3 pandemi Covid-19.
Pemerintah terus menggalakkan pemberian booster kepada lebih dari 10 juta warga yang sudah mendapat dua dosis Covaxin atau Covishield sembilan bulan lalu.
Tidak seperti banyak negara, India tidak mencampur dan mencocokkan vaksin.
Penerima vaksin booster dibatasi untuk nakes, pekerja vital, dan lansia di atas 60 tahun yang memiliki komorbid serta harus memenuhi syarat tertentu.
"Pemerintah berkomitmen untuk memberikan perlindungan keamanan tambahan kepada petugas kesehatan dan pekerja garis depan sebagai prioritas," tulis Menteri Kesehatan, Mansukh Mandaviya, di Twitter.

Meskipun infeksi meningkat, lima negara bagian, termasuk Uttar Pradesh yang paling padat penduduknya, tetap akan mengadakan pemilihan mulai 10 Februari.
Otoritas lokal bersikeras, meskipun pihak berwenang telah melarang rapat umum partai politik hingga pertengahan bulan ini.
Pemerintah India telah memberikan 1,5 miliar dosis vaksin untuk 1,4 miliar penduduknya.
Sekitar 67% dari 939 juta orang dewasa di negara ini sudah mendapat vaksinasi lengkap.
Sejak pandemi dimulai, India mencatat 35,7 juta kasus Covid-19, tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat.
Pejabat berasumsi infeksi harian pada gelombang tiga ini, akan melampaui rekor pada Mei yakni 414.000.
Negara Bagian Terpadat di India Tetap Gelar Pemilu
Negara bagian terpadat di India, Uttar Pradesh, akan mengadakan pemilu dalam tujuh fase mulai 10 Februari mendatang.
Hasil pemilihan di negara bagian utara, yang saat ini diperintah oleh Partai Bharatiya Janata (BJP) pimpinan Modi, akan dilihat sebagai barometer untuk pemilihan nasional yang dijadwalkan pada 2024.

Baca juga: Kakek 85 Tahun di India Sudah 12 Kali Disuntik Vaksin Covid-19, Ngaku Nyeri Punggung Sembuh
Baca juga: Pejabat Kesehatan India Sebut Gelombang Ketiga Dimulai, Kasus Covid-19 Berlipat Ganda dalam 4 Hari
Pemungutan suara dijadwalkan selesai pada 7 Maret, dengan hasil yang diharapkan mulai 10 Maret, kata Komisi Pemilihan.
Pemilu ini akan diadakan di tengah gelombang tiga Covid-19 di India.
Tahun lalu, pemerintah Modi menghadapi kritik keras atas penanganannya terhadap pandemi selama gelombang kedua yang menguasai sistem perawatan kesehatan di seluruh negeri.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)