Sabtu, 4 Oktober 2025

Korea Utara Luncurkan Proyektil Tak Dikenal, Diduga Terbang hingga 500 KM dan Mendarat di ZEE Jepang

Penjaga pantai Jepang, yang pertama kali melaporkan peluncuran tersebut mengatakan bahwa proyektil tersebut berpotensi sebagai rudal balistik.

AFP
Warga yang berada di stasiun kereta api Seoul, Rabu (5/1/2022), menyaksikan rekaman uji coba rudal Korea Utara, setelah Korut menembakkan apa yang diduga rudal balistik ke lepas pantai timurnya. 

Masih dilaporkan oleh Al Jazeera, uji coba berlangsung ketika Pyongyang berjuang dengan kekurangan pangan karena blokade virus corona yang telah memporak-porandakan perekonomiannya.

Pada pertemuan akhir tahun kemarin, Kim mengatakan Korea Utara menghadapi "perjuangan hidup dan mati yang dahsyat".

Ia menambahkan bahwa peningkatan pembangunan dan standar hidup masyarakat termasuk di antara resolusi Korea Utara tahun ini.

Pejabat PBB sebelumnya telah memperingatkan bahwa anak-anak dan orang tua yang rentan di Korea Utara berisiko kelaparan.

Baca juga: Kim Jong Un Mengaku Krisis Pangan Terjadi di Korea Utara: Kondisi yang Tidak Menguntungkan Tahun Ini

Hubungan dengan AS

AS telah menyerukan Korea Utara untuk menyerahkan senjata nuklirnya, dan hubungan Pyongyang dengan pemerintahan Presiden Joe Biden sejauh ini penuh dengan ketegangan.

Korea Utara juga berulang kali menuduh Korea Selatan melakukan standar ganda atas kegiatan militer.

Korea Selatan baru-baru ini menguji coba rudal balistik kapal selam pertamanya, yang katanya diperlukan sebagai pencegahan terhadap "provokasi" Korea Utara.

Abc News melaporkan, beberapa ahli menyebut Korea Utara menerapkan lebih banyak tekanan pada saingannya untuk menerimanya sebagai negara tenaga nuklir dan untuk mengurangi sanksi internasional terhadap negara tersebut.

Pemerintahan Biden telah berulang kali mengatakan pihaknya terbuka untuk melanjutkan diplomasi nuklir dengan Korea Utara “di mana saja dan kapan saja” tanpa prasyarat.

Baca juga: POPULER Internasional: Biden-Putin Bahas Ukraina via Telepon | CDC Minta Warga Tak Naik Kapal Pesiar

Kim Jong Un tersenyum dan melambaikan tangan saat parade militer berlangsung.
Kim Jong Un tersenyum dan melambaikan tangan saat parade militer berlangsung. ((AP: Korean Central News Agency/Korea News Service))

Korea Utara sejauh ini menolak tawaran tersebut, dengan mengatakan permusuhan AS tetap tidak berubah.

Diplomasi yang dipimpin AS yang bertujuan meyakinkan Korea Utara untuk meninggalkan program nuklirnya.

Kim sejak itu mengancam akan memperbesar persenjataan nuklir dan misilnya.

Selama pertemuan Komite Sentral Partai Buruh pada pekan lalu, Kim mengulangi sumpahnya untuk meningkatkan kapasitas militer negaranya dan memerintahkan produksi sistem senjata yang lebih kuat dan canggih.

Media pemerintah pada pertemuan itu mengatakan Korea Utara menetapkan "arahan taktis" untuk hubungan eksternal Korea Utara termasuk dengan Korea Selatan, tetapi tidak merinci. Itu tidak menyebutkan Amerika Serikat.

Berita lain terkait dengan Korea Utara

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved