Apakah Korea Selatan Akan Segera Mengakhiri Perang Korea?
Sudah lama menjadi impian Presiden Korea Selatan Moon Jae-in untuk secara resmi mengakhiri perang dengan Korea Utara. Aalis memperingatkan…
Daniel Pinkston, seorang profesor hubungan internasional di Universitas Troy Seoul, mengatakan kepada DW bahwa Moon telah "melupakan ancaman keamanan" dan bahwa bahaya dari deklarasi akhir perang jauh lebih besar daripada manfaatnya.
"Moon berusaha mencapai sesuatu untuk warisan politiknya sendiri, bahkan jika itu sebagian besar simbolis dan tidak terlalu memperhatikan pemerintahan berikutnya yang harus menghadapi dampak negatif dari kesepakatan apa pun," katanya.
"Saya pikir ide itu benar-benar berbahaya karena tidak akan berdampak apa pun untuk meningkatkan keamanan di semenanjung itu dan Korea Utara dapat menggunakannya sebagai pentungan lain untuk mengalahkan para pesaingnya," tambahnya.
"Dan jangan lupa bahwa Utara tetap berkomitmen untuk memerangi apa yang digambarkannya sebagai revolusinya sendiri dan mengambil kendali penuh atas semenanjung. Itu tidak berubah dan Utara tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan untuk mencapai tujuannya."
Terlepas dari desakan Moon bahwa Washington mendukung kampanyenya untuk akhirnya mengakhiri Perang Korea, para analis tidak yakin. "AS menginginkan denuklirisasi yang signifikan atau memadai sebelum deklarasi nyata yang mengakhiri perang," kata Kim.
AS bersikeras Korea Utara menyerahkan nuklirnya
Presiden AS Joe Biden "sangat memperhatikan hal ini," kata Kim. AS "mungkin tidak memiliki alasan untuk menentang konsep deklarasi akhir perang, tetapi kuncinya adalah pada detailnya, dalam bahasa yang digunakan dan dampaknya," kata pakar tersebut.
Pinkston mengatakan bahwa pemerintahan Moon hanya memiliki tiga bulan tersisa untuk dijalankan. Sementara pemimpin Korea Selatan mungkin putus asa untuk mewujudkan prakarsa muluk ini, namun tidak ada urgensi seperti itu di Washington.
"AS memiliki begitu banyak masalah yang harus ditangani saat ini - situasi domestik, Ukraina, NATO - ini bahkan tidak ada dalam radar mereka saat ini," katanya. "Itu (perdamaian Korea Selatan dan Utara) tidak mendapat perhatian, itu perlu dikededepankan, namun waktunya hampir habis. Saya tidak berpikir itu akan terjadi."
(ha/yf)