COP26: Para Pemimpin Dunia Desak Aksi Nyata Lawan Perubahan Iklim
Lewat pertemuan COP26 di Glasgow, Skotlandia, para pemimpin, pakar lingkungan, maupun aktivis menyerukan tindakan tegas untuk menghentikan…
"Ini adalah dekade yang akan menentukan jawabannya. Sains menjelaskan," kata Biden, dikuti dari kantor berita AFP.
"Saya seharusnya tidak meminta maaf. Tetapi saya meminta maaf atas fakta bahwa Amerika Serikat, pemerintahan terakhir, menarik diri dari Kesepakatan Paris dan menempatkan kami sedikit tertinggal," lanjut Biden.
Jokowi sampaikan komitmen Indonesia
Presiden RI Joko Widodo yang juga turut menghadiri COP26, dalam pidatonya menyampaikan komitmen kuat Indonesia dalam membantu menangani perubahan iklim yang terus memburuk.
"Perubahan iklim adalah ancaman besar bagi kemakmuran dan pembangunan global. Solidaritas, kemitraan, kerja sama, kolaborasi global merupakan kunci," kata Jokowi.
"Dengan potensi alam yang begitu besar, Indonesia terus berkontribusi dalam penanganan perubahan iklim. Laju deforestasi turun signifikan, terendah dalam 20 tahun terakhir. Kebakaran hutan juga turun 82 persen di tahun 2020," lanjutnya.
Di hadapan forum KTT, Jokowi pun mengatakan bahwa kontribusi megara maju berperan penting dalam mengatasi masalah perubahan iklim di negara-negara berkembang.
"Indonesia akan dapat berkontribusi lebih cepat bagi net zero emission dunia. Pertanyaannya, seberapa besar kontribusi negara maju untuk kami? Transfer teknologi apa yang bisa diberikan? Ini butuh aksi, butuh implementasi secepatnya," ujarnya.
'Waktunya untuk bertindak'
Melalui pesan video, Ratu Inggris Elizabeth mengatakan bahwa "waktunya untuk bertindak" telah tiba seraya menambahkan bahwa para pemimpin dunia perlu "mengatasi dampak perubahan iklim."
"Adalah harapan banyak orang bahwa warisan KTT ini - yang ditulis dalam buku-buku sejarah yang belum dicetak - akan menggambarkan Anda sebagai pemimpin yang tidak melewatkan kesempatan, dan bahwa Anda menjawab panggilan generasi masa depan itu," kata Ratu Elizabeth.
India targetkan emisi 'nol bersih' pada tahun 2070
Sementara itu, Perdana Menteri India Narendra Modi dalam pidatonya menetapkan tanggal yang jauh lebih lambat bagi negaranya untuk mencapai target emisi nol bersih daripada negara-negara lain di KTT COP26.
Modi mengatakan negaranya akan mencapai target emisi nol bersih pada tahun 2070. Target tersebut 20 tahun lebih lambat dari target yang diusung AS dan 10 tahun lebih lambat dari Cina.
Modi juga mengatakan perlu ada dorongan untuk gaya hidup berkelanjutan "daripada konsumsi yang sembrono dan destruktif."
rap/pkp (berbagai sumber)