Terancam Kelaparan, Korea Utara Minta Penduduk Mengurangi Makan Sampai Tahun 2025
Korea Utara mengimbau penduduknya untuk mengurangi makan setidaknya sampai tahun 2025, menurut laporan.
Di Kota Hoeyrong, pejabat mencoba mengalihkan imbauan untuk mengurangi makan dengan menceritakan keberhasilan penanganan pandemi Covid-19 di Korea Utara.
"Mereka mengatakan pada pertemuan itu bahwa situasi virus corona di negara lain sangat buruk. Jumlah kematian terkait virus corona meningkat pesat setiap hari di seluruh dunia," kata sumber kedua.
"Tetapi penduduk tidak mempercayai penjelasan itu dengan mengatakan, 'Tidak peduli betapa sulitnya situasinya, di mana di Bumi yang mengalami lebih banyak kesulitan daripada kami?'" ujar sumber kedua.
Sumber anonim ini mengatakan, publik menilai Kim Jong Un tidak menyadari betapa seriusnya krisis pangan saat ini.
Masyarakat juga khawatir perbatasan akan terus ditutup sekalipun mereka sekarat karena kelaparan.
Pemerintah Korea Utara sebelumnya telah mendorong negaranya untuk dapat lepas dari ketergantungan impor.
Dalam kongres ke-8 Partai Buruh Korea Utara pada Januari lalu, Kim Jong Un berpesan agar negara dapat mengurangi ketergantungan impor serta mandiri.

Baca juga: Kondisi Ekonomi Suram, Kim Jong Un Desak Pejabat Fokus Urusi Nasib Rakyat
Baca juga: Jelang Halloween, Ini 5 Drama Korea Horor yang Wajib Kamu Tonton
Pada April, pihak berwenang mengatakan kepada masyarakat untuk bersiap jatuh dalam situasi ekonomi yang lebih buruk daripada insiden kelaparan 1994-1998 yang menewaskan jutaan orang.
Kemudian pada Juli, Komite Sentral memerintahkan warga untuk mulai menanam makanannya sendiri.
Ini dilakukan untuk mengantisipasi kekurangan pangan yang bisa berlangsung selama tiga tahun.
Sumber mengatakan masyarakat kesal karena pemerintah seakan melalaikan tanggung jawabnya.
Orang-orang hanya diberi tahu untuk mencari makanannya sendiri tanpa melakukan upaya untuk menyelesaikan krisis ini.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)