Jumat, 3 Oktober 2025

AS, Inggris, dan Australia Umumkan Aliansi Indo-Pasifik, Disebut untuk Lawan China

Inggris, Amerika Serikat, dan Australia mengumumkan pakta keamanan khusus untuk berbagi teknologi canggih, yang disebut untuk melawan China.

Penulis: Ika Nur Cahyani
AFP
Presiden China Xi Jinping (kiri) dan Presiden AS Joe Biden 

Pada Rabu lalu, Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, dan PM Australia Scott Morrison mengeluarkan pernyataan bersama tentang peluncuran kemitraan keamanan baru, yang diberi label AUKUS.

"Sebagai inisiatif pertama di bawah AUKUS, kami berkomitmen pada ambisi bersama untuk mendukung Australia dalam memperoleh kapal selam bertenaga nuklir untuk Angkatan Laut Australia," kata pernyataan itu.

"Kemampuan ini akan mendorong stabilitas di Indo-Pasifik dan akan digunakan untuk mendukung nilai dan kepentingan bersama kita," katanya.

Ketiga negara telah sepakat untuk berbagi informasi di berbagai bidang termasuk kecerdasan buatan, siber, dan kemampuan pertahanan bawah laut.

PM Johnson mengatakan, Inggris, AS, dan Australia merupakan sekutu alami.

Sehingga aliansi yang baru terbentuk ini akan membawa ketiga negara lebih dekat lagi.

"Kemitraan ini akan menjadi semakin penting untuk membela kepentingan kami, dan melindungi orang-orang kami di rumah," katanya.

Diketahui beberapa pekan terakhir, kapal induk HMS Queen Elizabeth dari Inggris telah dikerahkan ke kawasan Indo-Pasifik bersama personel dan peralatan dari AS.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyatakan 'darurat biosekuriti' pada Rabu (18/3/2929).
Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyatakan 'darurat biosekuriti' pada Rabu (18/3/2929). (Twitter Perdana Menteri Australia Scott Morrison)

Baca juga: Australia Beli Tambahan 1 Juta Dosis Vaksin Moderna dari Uni Eropa

Baca juga: Diplomat Inggris Ungkap Pembongkaran Kubah dan Menara Masjid Tertua di Qinghai China

Pernyataan bersama itu menyebut bahwa Indo-Pasifik adalah wilayah dengan titik nyala potensial, sengketa teritorial yang belum terselesaikan, ancaman terorisme, dan masalah dengan kejahatan terorganisir.

"Ini berada di garis depan tantangan keamanan baru, termasuk di dunia maya," bunyi pernyataan tersebut.

Pengumuman aliansi keamanan baru ini datang ketika hubungan AS-China memburuk.

Pekan lalu, Biden dan Xi Jinping bicara melalui sambungan telepon dimana Presiden China itu dilaporkan menyatakan keprihatinan bahwa kebijakan AS terhadap China membuat hubungan kedua negara memburuk.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved