Konflik di Afghanistan
Demi Bertahan Hidup, Warga Afghanistan Terpaksa Jual Perabotan Rumah Tangga
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan Taliban mengenai krisis kemanusiaan yang terus meningkat di Afghanistan.
Mostafa mengatakan tidak punya rencana untuk pergi.
Ia menambahkan, pembeli di tokonya sering kali adalah mereka yang melarikan diri dari provinsi pedesaan demi mencari keamanan ibu kota ketika Taliban melancarkan serangan besar-besaran.
Seorang tukang kain lainnya, yang tidak mau disebutkan namanya karena takut akan keselamatannya, mengatakan kepada AFP, baru mendirikan kiosnya dalam beberapa pekan terakhir.
"Saya adalah seorang pelatih di militer selama 13 tahun," katanya.
Ia menambahkan hidup dalam ketakutan akan Taliban.
"Sayangnya, masyarakat kami terbalik, jadi kami terpaksa melakukan hal lain. Saya menjadi seorang ragman (pengumpul kain tua) kami tidak punya pilihan lain," katanya.
Baca artikel lain seputar Konflik di Afghanistan
(Tribunnews.com/Rica Agustina/Ika Nur Cahyani)