Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik di Afghanistan

Taliban Sebut Pimpinan Kelompok Panjshir Kabur, Kini Ada di Turki

Perwakilan Taliban menyebut pimpinan kelompok Panjshir, Ahmad Massoud, pergi dan kini berada di Turki.

Ahmad SAHEL ARMAN / AFP
Gerakan perlawanan Afghanistan dan pasukan pemberontak anti-Taliban ambil bagian dalam pelatihan militer di daerah Malimah di distrik Dara di provinsi Panjshir. Taliban mengatakan pada 6 September 2021 kantong perlawanan terakhir di Afghanistan, Lembah Panjshir, telah "direbut sepenuhnya". Ahmad SAHEL ARMAN / AFP 

Tak hanya itu, Taliban juga mendesak mantan anggota pasukan keamanan bergabung dengan kelompok mereka.

"Dengan kemenangan ini, negara kami benar-benar keluar dari rawa perang," ujar juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, dilansir AlJazeera.

"Siapapun yang mencoba memulai pemberontakan akan dipukul keras. Kami tidak akan mengizinkannya," tambahnya.

Taliban telah menerbitkan video pengibaran bendera mereka di atas rumah gubernur di Panjshir - menggarisbawahi kemenangan bersejarah atas benteng anti-Taliban untuk pertama kalinya selama 40 tahun konflik.

Pemimpin Panjshir Sambut Baik Tawaran Diskusi

Ahmad Massoud, pemimpin Kelompok Perlawanan Nasional (NRF) Panjshir, Afghanistan
Ahmad Massoud, pemimpin Kelompok Perlawanan Nasional (NRF) Panjshir, Afghanistan (AFP)

Sebelumnya, pemimpin kelompok Panjshir, Ahmad Massoud, mengatakan ia menyambut baik tawaran dari para ulama untuk diskusi guna mengakhiri pertempuran.

Hal ini ia sampaikan lewat pengumuman di Facebook, Minggu (5/9/2021).

"NRF pada prinsipnya setuju untuk menyelesaikan masalah saat ini dan segera mengakhiri pertempuran dan melanjutkan negosiasi," katanya, mengutip AlJazeera.

"Untuk mencapai perdamaian abadi, NRF siap menghentikan pertempuran dengan syarat bahwa Taliban juga menghentikan serangan dan gerakan militer mereka di Panjshir dan Andarab," imbuhnya, merujuk pada sebuah distrik di provinsi tetangga, Baghlan.

Lebih lanjut, Massoud menyebut sebuah pertemuan besar dari semua pihak dengan majelis ulama bisa diadakan.

Baca juga: Presiden AS Joe Biden: Amerika Belum Akan Akui Taliban sebagai Pemerintahan Baru Afghanistan

Baca juga: Perlawanan Afghanistan: Pakistan Bantu Taliban di Panjshir, Beri Dukungan Udara

Kendati demikian, tidak ada tanggapan segera dari pihak Taliban.

Di hari yang sama, juru bicara NRF mengatakan terjadi bentrokan hebat di Lembah Panjshir, Minggu (5/9/2021).

Menurut NRF, mereka mengepung "ribuan teroris" di Khawak Pass dan Taliban meninggalkan kendaraan serta peralatan di daerah Dashte Rewak.

“Sumber di lembah (Panjshir) mengatakan NRF mengklaim telah menangkap sekitar 1.500 Taliban. Rupanya, para pejuang ini dikepung," terang wartawan AlJazeera, Charles Stratford.

“Ada kekhawatiran yang berkembang tentang sekitar 150.000-200.000 orang di dalam lembah. Semua komunikasi terputus."

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved