Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik di Afghanistan

Sosok Gulafroz, Petinggi Polisi Wanita Afghanistan yang Kini Diburu Taliban, Dianggap Berbahaya

Gulafroz Ebtekar adalah mantan Wakil Kepala Investigasi Kriminal Kementerian Dalam Negeri Afghanistan.

Editor: Hasanudin Aco
Via Kompas.TV
Polisi perempuan Afghanistan, Gulafroz Ebtekar sedang berada dalam pelarian setelah sempat diancam dan dipukuli Taliban. (Sumber: EAST2WEST NEWS) 

Tentara AS tak bisa membantunya, dan permohonan pertolongan ke Kedutaan Besar Rusia juga ditolak.

Dikutip dari New York Post, Gulafroz mengatakan dirinya saat ini tengah dicari Taliban.

Ia mengatakan ibunya memberitahu bahwa Taliban datang ke rumahnya ketika ia pergi ke luar.

Ketika ia berusaha kembali ke Bandara Kabul, anggota Taliban memukulinya.

“Taliban beraksi seperti ini. Pertama mereka memukuli, dan membiarkan Anda pergi. Maju satu atau dua langkah, Anda harus membayarnya,” kata Gulafroz.

“Mereka memukuli saya dengan tangan, sepatu bot, senjata dan bahkan batu,” tambahnya.

Ia pun kini mengaku tak tahu lagi apa yang harus dilakukan untuk bisa keluar dari Afghanistan.

Apalagi, militer AS dan juga negara-negara barat lainnya telah meninggalkan Kabul, Selasa (31/8/2021).

Janji Taliban

Sebelumnya, Taliban berjanji untuk melindungi hak-hak perempuan dan kebebasan pers.

“Kami akan mengizinkan perempuan untuk bekerja dan belajar. Kami punya kerangka kerja, tentu saja. Wanita akan sangat aktif di masyarakat tetapi dalam kerangka Islam,” kata Juru Bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, pada konferensi pers pertama  mereka di Kabul, Selasa (17/8/2021).

Sejak menguasai Afghanistan dalam waktu singkat, Taliban berusaha mencitrakan diri sebagai kelompok yang lebih moderat dibandingkan saat mereka berkuasa pada 1990-an.

“Tidak akan ada diskriminasi terhadap perempuan, mereka akan bekerja bahu-membahu dengan kami,” katanya, seperti dilansir dari Al Jazeera.

Didesak tentang perbedaan pemerintahan baru Taliban dari yang sebelumnya, Mujahid mengatakan bahwa kelompok tersebut telah berkembang dan tidak akan mengambil tindakan yang sama seperti yang mereka lakukan di masa lalu.

“Akan ada perbedaan dalam hal tindakan yang akan kita ambil dibandingkan dengan 20 tahun yang lalu,” katanya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved