Afghanistan: Presiden Biden memperingatkan serangan susulan pascabom bunuh diri yang menewaskan 170 orang di Kabul
AS memperingatkan warganya untuk menjauhi bandara Kabul karena adanya "ancaman spesifik yang bisa dipercaya"
Ia menambahkan ledakan terjadi di "area yang tanggung jawab keamanannya ada di tangan militer AS".
Juru bicara sekjen PBB Antonio Guterres juga mengtutuk atas insiden yang ia gambarkan sebagai "serangan teroris yang menewaskan dan menyebabkan luka-luka warga sipil di Kabul, kata juru bicara Guterres.
"Insiden ini menggarisbawahi situasi di lapangan yang tidak menentu ... tapi juga menguatkan keinginan kami untuk melanjutkan bantuan di seluruh negeri bagi rakyat Afghanistan," kata juru bicara sekjen PBB, Stephane Dujarric kepada para wartawan.
Wartawan BBC Secunder Kermani di Kabul mengatakan, "Video yang dibagikan di media sosial menjukkan tumpukan jenazah, jadi kemungkinan korban meningkat."

Unit gawat darurat rumah sakit di Kabul mengatakan sekitar 60 korban luka tiba dari bandara.
Saat ini masih ada puluhan ribu warga Afghanistan di bandara dan berupaya meninggalkan negara itu setelah Taliban berkuasa.
Media Afghanistan, Tolo, melaporkan sejumlah orang yang terluka telah diangkut ke rumah sakit dengan kereta dorong.
Sejumlah gambar - yang diunggah di Twitter oleh media Afghanistan, Tolo, menunjukkan pria, perempuan dan anak-anak dengan balutan seadanya untuk luka di kepala - menyelamatkan diri.
Peringatan: Foto-foto di bawah ini mencakup korban luka.
https://twitter.com/TOLOnews/status/1430899384804282374
Ledakan terjadi di gerbang Abbey tempat pasukan Inggris ditempatkan baru-baru ini. Gerbang ini adalah satu dari tiga gerbang yang ditutup menyusul peringatan adanya ancaman teroris.
Seorang pejabat AS mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa ledakan itu disebabkan oleh pembom bunuh diri.


Sebelumnya, Australia, Amerika Serikat, dan Inggris termasuk negara yang merilis peringatan tersebut kepada warga mereka. Adapun warga yang telah berada di luar bandara diimbau untuk meninggalkan area itu secepatnya.

Lebih dari 82.000 orang telah diangkut menggunakan pesawat dari Kabul, setelah kota itu jatuh ke tangan Taliban 10 hari lalu.
