Sabtu, 4 Oktober 2025

Afghanistan: Presiden Biden memperingatkan serangan susulan pascabom bunuh diri yang menewaskan 170 orang di Kabul

AS memperingatkan warganya untuk menjauhi bandara Kabul karena adanya "ancaman spesifik yang bisa dipercaya"

"Kami tidak akan memaafkan. Kami tidak akan lupa. Kami akan memburu Anda dan membuat Anda membayar," kata Biden seraya menyiratkan bahwa para pelaku mungkin berasal dari penjara yang dibuka Taliban.

Biden juga merujuk kelompok ISIS-K, yang disebut-sebut sebagai pihak yang berada di balik serangan di luar Bandara Kabul.

"Kami tidak akan gentar oleh teroris-teroris. Kami tidak akan menghentikan misi. Kami akan melanjutkan evakuasi," tegas Biden sembari menambahkan bahwa AS akan membalas para pelaku serangan pada Jumat (27/08).

Hingga Jumat (27/08), sebanyak 104.000 warga sipil telah dievakuasi dari Afghanistan, termasuk 66.000 orang dari AS serta 37.000 individu dari negara sekutu dan mitra AS.

Korban luka akibat ledakan di Bandara Kabul.
Getty Images
Korban luka akibat ledakan di Bandara Kabul.

Seorang pejabat kesehatan senior Afghanistan kepada BBC mengatakan dua ledakan di bandar udara Kabul menewaskan setidaknya 80 orang dan 140 luka-luka. Namun, jumlah korban tewas hingga Sabtu bertambah jadi 170 jiwa.

Pejabat militer AS mengatakan 13 tentara mereka tewas dalam insiden ini, bersama sejumlah warga sipil Afghanistan.

Satu ledakan terjadi di Gerbang Abbey, tempat pasukan Amerika dan Inggris bertugas membantu evakuasi.

Ledakan kedua terjadi di satu hotel di dekatnya.

Setidaknya satu ledakan adalah bom bunuh diri, yang terjadi tak lama setelah AS dan sekutunya menyatakan terdapat ancaman besar serangan teroris dari kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS.

Pejabat Taliban mengatakan pengawal mereka termasuk di antara korban luka.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menggambarkannya sebagai "serangan barbar".

"Saya bisa mengatakan, telah terjadi serangan teroris yang barbar di Kabul, di kompleks bandar udara, atau di keramaian di bandara, di mana, anggota militer Amerika Serikat menjadi korban, bersama sejumlah warga sipil Afghanistan," ujar Johnson.

Ambulans mengangkut korban ledakan di Bandara Kabul.
Getty Images
Ambulans mengangkut korban ledakan di Bandara Kabul.

"Kami ingin mengucapkan belasungkawa, baik kepada Amerika maupun kepada rakyat Afghanistan."

Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, dalam unggahan di Twitter mengatakan pihaknya dengan keras mengecam ledakan ganda di area yang dikontrol oleh militer Amerika Serikat.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved