Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

2 Orang di Jepang Meninggal Dunia Beberapa Hari setelah Disuntik Vaksin Moderna yang Ditangguhkan

Dua orang di Jepang meninggal dunia beberapa hari setelah disuntik vaksin Covid-19 Moderna yang kemudian ditangguhkan

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Miftah
Fred TANNEAU / AFP
(FILES) Dalam arsip foto yang diambil pada 29 Juni 2021, seorang petugas medis memegang botol vaksin Moderna Covid-19 di Quimper, Prancis barat. Dua orang di Jepang meninggal dunia beberapa hari setelah disuntik vaksin Covid-19 Moderna yang ditangguhkan 

3. Haruskah ibu hamil divaksinasi?

WHO merekomendasikan penggunaan vaksin COVID-19 pada ibu hamil jika manfaat vaksinasi lebih besar daripada potensi risikonya.

Untuk membantu wanita hamil membuat penilaian ini, mereka harus diberi informasi tentang risiko COVID-19 dalam kehamilan, kemungkinan manfaat vaksinasi dalam konteks epidemiologi lokal, serta terbatasnya data penelitian keamanan saat ini pada wanita hamil.

WHO tidak merekomendasikan dilakukannya tes kehamilan sebelum divaksin.

WHO juga tidak merekomendasikan menunda kehamilan atau mengakhiri kehamilan karena vaksinasi.

4. Siapa yang tidak harus divaksin?

Individu dengan riwayat reaksi alergi parah terhadap komponen vaksin apa pun tidak boleh mendapatkan vaksin Moderna atau vaksin mRNA lainnya, seperti vaksin Pfizer.

Sementara vaksinasi direkomendasikan untuk orang tua karena risiko tinggi COVID-19 dan kematian yang parah, orang tua yang sangat lemah dengan harapan hidup kurang dari 3 bulan harus diobservasi secara individual.

Sementara ini, vaksin Moderna juga tidak boleh diberikan kepada orang yang berusia kurang dari 18 tahun, sambil menunggu hasil penelitian lebih lanjut.

5. Berapa dosis yang dianjurkan?

Kelompok Ahli Penasihat Strategis WHO (SAGE) merekomendasikan penggunaan vaksin Moderna mRNA-1273 dengan dua dosis (100 g, 0,5 ml masing-masing) dengan jarak selama 28 hari.

Jika perlu, interval antara dosis dapat diperpanjang hingga 42 hari.

Penelitian telah menunjukkan dampak kesehatan masyarakat yang tinggi di mana intervalnya lebih lama dari yang direkomendasikan oleh EUL.

Oleh karena itu, negara-negara yang menghadapi kasus tinggi COVID-19 dengan kendala pasokan vaksin yang parah, dapat mempertimbangkan untuk menunda dosis kedua hingga 12 minggu, sementara dosis yang ada digunakan sebagai dosis pertama penerima lainnya.

Kepatuhan akan jadwal penerimaan vaksin dianjurkan dan produk yang sama harus digunakan untuk kedua dosis.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved