Konflik di Afghanistan
UPDATE Situasi Afghanistan, Janji-Janji Taliban hingga Evakuasi Pengungsi oleh Negara Barat
Sejak Afghanistan jatuh ke tangan Taliban pada Minggu (15/8/2021), sejumlah negara Eropa dan Amerika mempercepat proses evakuasi.
TRIBUNNEWS.COM - Sejak Afghanistan jatuh ke tangan Taliban pada Minggu (15/8/2021), sejumlah negara Eropa dan Amerika mempercepat proses evakuasi.
Menurut laporan terkini dari Al Jazeera, ratusan pengungsi dari Kabul telah tiba di Inggris dan Jerman.
Selain itu, Taliban juga telah melakukan konferensi pers pertamanya untuk menjelaskan sejumlah janji kepada rakyat Afghanistan.
Baca juga: Uni Eropa: Taliban Menangkan Perang, Kita Harus Bicara dengan Mereka
Baca juga: Dana 83 Miliar Dolar yang Digelontorkan AS untuk Afghanistan Malah Menguntungkan Taliban
Sederet Janji Taliban

Dalam konferensi pers pertamanya sejak mengambil alih negara, Taliban menyatakan perempuan akan bebas bekerja.
Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid pada Selasa (17/8/2021) menyatakan, hak-hak perempuan akan dilindungi.
"Kami akan mengizinkan perempuan untuk bekerja dan belajar. Kami punya kerangka kerja, tentu saja. Wanita akan sangat aktif dalam masyarakat, tetapi dalam kerangka Islam," ujar Mujahid.
Dia juga mengatakan Taliban menginginkan hubungan damai dengan negara lain.
"Saya ingin meyakinkan masyarakat internasional, termasuk Amerika Serikat, bahwa tidak ada yang akan dirugikan," kata Mujahid.
"Kami tidak menginginkan musuh internal atau eksternal."
Kelompok militan ini sebelumnya mendeklarasikan "amnesti" di seluruh Afghanistan dan mendesak perempuan untuk bergabung dengan pemerintahnya.
Taliban mencoba menenangkan kondisi di Kabul pasca berkuasa.
Baca juga: Sehari Setelah Taliban Berkuasa, Hotel-hotel di Kabul Takut Putar Musik, Toko-toko Tutup
Baca juga: SOSOK Zabihullah Mujahid Jubir Taliban yang Akhirnya Muncul, Selama Ini Hanya Bersuara via Telepon
Menurut laporan Al Jazeera, Taliban berusaha memberi citra moderat dibanding pemerintahannya yang dianggap kejam pada akhir 1990-an.
Dengan ini, Mujahid mengatakan bahwa kelompoknya telah berkembang.
Taliban, kata Mujahid, tidak akan mengambil tindakan yang sama seperti mereka di masa lalu.
Kelompok ini juga berkomitmen melindungi hak-hak pers, kata Mujahid kepada wartawan yang berkumpul.
Dia juga mengatakan, Taliban tidak berencana melakukan serangan balasan terhadap pihak yang bertugas di pemerintahan sebelumnya, pasukan asing, atau militer Afghanistan.
Negara Barat Lakukan Evakuasi

Pesawat Angkatan Udara Kerajaan Inggris yang membawa warga negara Inggris dan staf kedutaan mendarat di pangkalan udara di Oxfordshire pada Rabu (18/8/2021).
Sementara itu penerbangan carteran dari Jerman yang membawa 130 pengungsi telah mendarat di Frankfurt, Jerman.
Amerika Serikat mengatakan penerbangan militernya telah mengevakuasi 3.200 orang dari Kabul sejauh ini.
Angka tersebut termasuk 1.100 orang pada Selasa (17/8/2021).
Angkatan Bersenjata Kanada (CAF) berencana melanjutkan penerbangan militer ke Afghanistan untuk mengevakuasi warga sipil.
Penerbangan sewaan yang membawa warga Afghanistan tiba di Kanada mulai Senin malam dan akan terus bertambah.
Jepang Menjamin Keselamatan Warganya

Jubir pemerintah Jepang mengatakan tengah melakukan kontak dengan warganya di Afghanistan dan memastikan keselamatan mereka.
Jepang telah menutup kedutaannya setelah Taliban mengambil alih Kabul dan sudah mengevakuasi 12 orang dari negara itu.
Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan, sejumlah warga banyak yang bekerja dengan organisasi internasional dan tetap berada di Afghanistan.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)