Sabtu, 4 Oktober 2025

Cerita perempuan yang sukses jadi atlet Olimpiade merangkap ilmuwan, siapa saja mereka?

Mereka menghadapi tantangan berkompetisi di pesta olahraga terbesar di dunia sembari mengejar karier sebagai ilmuwan di kampus dan laboratorium.

Ke depannya Hosny pun disibukkan dengan jadwal sebagai politisi, karena dia juga menjadi anggota parlemen Mesir.

3. Gabby Thomas (Amerika Serikat)

perempuan, atlet, Olimpiade
EPA
Gabby Thomas (kanan) meraih medali perunggu dari cabang olahraga balap lari perempuan 200 meter di Olimpiade Tokyo.

Perempuan Amerika berusia 24 tahun itu sudah dikenal dalam dunia atletik sebagai wanita tercepat ketiga dunia untuk nomor 200 meter.

Atlet dengan panggilan akrab Gabby itu memenangkan medali perunggu di lomba tersebut pada Olimpiade Tokyo.

Di sela-sela latihan dan kompetisi, Thomas telah menempuh pendidikan neurobiologi dan kesehatan global di Universitas Harvard.

Dia kini belajar untuk program master bidang epidemiologi dan manajemen kesehatan di Universitas Texas, Austin.

Minat penelitian utamanya adalah ketimpangan rasial dalam akses layanan kesehatan di Amerika Serikat.

4. Charlotte Hym (Prancis)

perempuan, atlet, Olimpiade
Reuters
Dr Charlotte Hym sempat berlaga di babak penyisihan Olimpiade Tokyo, namun gagal melaju ke babak final.

Saat berusia 12 tahun, Hym terkesima melihat orang-orang bermain skateboard di dekat rumahnya di Paris.

"Kelihatannya keren banget dan saya ingin melakukan hal yang sama," ujar perempuan yang kini berusia 28 tahun itu di laman resmi IOC.

Hym memulai debutnya di Olimpiade Tokyo namun tidak sampai melaju ke putaran final cabang olahraga skateboard.

Di luar gelanggang, dia bergelar doktor ilmu syaraf.

Hym meneliti efek suara ibu terhadap perkembangan keterampilan motorik pada bayi yang baru lahir.

5. Louise Shanahan (Irlandia)

perempuan, atlet, Olimpiade
Getty Images
Louise Shanahan berkompetisi dalam lomba lari 800 meter Olimpiade Tokyo.

Atlet lari Irlandia berusia 24 tahun ini hanya berangan-angan bisa lolos ke Olimpiade 2024 di Paris.

Namun cita-citanya itu ternyata terwujud lebih cepat saat berhasil mendapat tempat untuk lomba lari putri 800 meter di Olimpiade Tokyo, walau dia tidak lolos di babak penyisihan.

Walau masih bercita-cita bisa tampil lagi di Olimpiade 2024, Shanahan kini kembali beralih ke bidang sains - khususnya fisika kuantum.

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved