Jumat, 3 Oktober 2025

Imran Khan Tolak Mengutuk Dugaan Pelanggaran HAM Pemerintah China terhadap Etnis Uighur

Imran Khan menolak untuk mengutuk dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) oleh pemerintah China terhadap etnis Muslim Uighur di Xinjiang.

Editor: Arif Fajar Nasucha
Wakil KOHSAR / AFP
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan berbicara dalam konferensi pers bersama dengan presiden Afghanistan di Istana Kepresidenan di Kabul pada 19 November 2020. 

Wawancara dengan Axios Sunday bukanlah pertama kalinya Khan menghindari mengkritik China atas tuduhan pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang.

Pada Maret 2019, pemimpin Pakistan itu mengatakan kepada Financial Times bahwa dia "tidak tahu banyak" tentang laporan penahanan massal di wilayah jauh China Barat, yang berbatasan dengan negaranya.

Khan juga ditanyai oleh Axios tentang komentar yang dia buat pada bulan April yang menghubungkan tingginya insiden pemerkosaan di Pakistan dengan peningkatan "kecabulan" di masyarakat.

"Bagaimana konsep jilbab secara keseluruhan dalam agama (Islam) kami? Jadi tidak ada godaan di masyarakat," kata Khan dalam wawancara televisi 5 April.

Berbicara kepada Axios, Khan membantah bahwa dia telah menyalahkan korban pemerkosaan, tetapi kemudian muncul untuk menunjukkan bahwa pakaian wanita mempengaruhi tingkat kekerasan seksual di masyarakat.

"Jika seorang wanita mengenakan pakaian yang sangat sedikit, itu akan berdampak pada pria, kecuali jika mereka adalah robot. Maksud saya, itu masuk akal," katanya.

Berita lain terkait Perdana Menteri Pakistan Imran Khan

Berita lain terkait Uighur

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved