Krisis Myanmar
Wartawan AS Ditahan di Myanmar saat Mencoba Naik Pesawat untuk Pulang
Wartawan asal Amerika ditahan oleh pihak berwenang di Yangon, Senin (31/5/2021), ketika berusaha untuk naik pesawat dan keluar dari negara tersebut.
Frontier mengatakan mereka mengerti bahwa Fenster telah dipindahkan ke penjara Insein yang terkenal di Yangon.
"Dengan penangkapan seorang warga negara AS dan seorang jurnalis yang dihormati, ini menandakan normal baru," kata Herve Lemahieu, pakar Myanmar di Lowy Institute Australia, kepada AFP.
Junta "berharap ini bisa menjadi jera bagi jurnalis lokal. Sebuah pertanda bahwa tidak ada orang yang berada di luar jangkauan mereka".
Baca juga: Tiba di Jakarta, Myanmar Hingga Isu Rasial Dibahas Wamenlu AS Bersama Wamenlu Mahendra Siregar
Peristiwa Serupa
Reporter Jepang Yuki Kitazumi ditahan oleh pihak berwenang di Myanmar pada bulan April dan juga ditahan di Insein hingga dibebaskan awal bulan ini.
Sekembalinya ke Tokyo, dia mengatakan para tahanan politik Burma di penjara telah memberitahunya bahwa mereka disiksa dengan pemukulan dan dilarang tidur.

Pada Maret, seorang jurnalis BBC ditahan sebentar setelah ditangkap oleh petugas berpakaian sipil saat melapor di luar pengadilan di ibu kota Naypyidaw.
Secara terpisah, jurnalis foto Polandia Robert Bociaga, yang juga ditangkap saat meliput protes dibebaskan pada Maret setelah hampir dua minggu ditahan.
Penangkapan itu terjadi ketika pemimpin sipil Aung San Suu Kyi menyuarakan pembangkangan hari Senin dalam sidang pengadilan pertamanya sejak ditahan dalam kudeta, bersumpah bahwa partai politiknya yang digulingkan akan terus hidup.

Dalam Indeks Kebebasan Pers Reporters Without Borders 2021, Myanmar berada di peringkat 140 dari 180 negara.
Sejak kudeta, wartawan di Myanmar "menghadapi kampanye penangkapan sistematis dan sensor", kata badan pengawas itu.
"Banyak yang akan mengundurkan diri untuk bekerja secara sembunyi-sembunyi agar bebas melaporkan apa yang terjadi dan menghindari polisi," tambahnya.
Berita lain terkait dengan Krisis Myanmar
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)