Kumpulkan Tanda Tangan Palsu untuk Menolak Terpilihnya Gubernur Aichi, Pria Jepang Ditangkap Polisi
Tanaka ditangkap karena meminta pekerja paruh waktu mengumpulkan tanda tangan palsu dan permintaan pemecatan Gubernur Prefektur Aichi.
Profesor Kunihiko Ushiyama (teori otonomi daerah) dari Universitas Meiji mengomentari pemalsuan tanda tangan tersebut sebagai hal yang keji.
"Pemalsuan tanda tangan kali ini sangat keji karena menembus celah hukum dan sistem. Wajar untuk mengungkap kasus ini dalam penyelidikan, tetapi orang-orang yang memimpin gerakan penarikan kembali (Re-call) tidak hanya mengklaim bahwa mereka tidak bersalah atau tidak relevan, tetapi lebih kepada fakta yang menyeluruh tentang apa yang terjadi dan bagaimana uang itu bergerak," kata dia.
"Harus diklarifikasi. Jika penjelasannya tidak habis, tujuan dari gerakan itu sendiri dapat rusak. Klaim langsung seperti penarikan kembali adalah sistem partisipasi politik bagi warga, dan dibangun atas dasar niat baik. Aturan perlu diperketat untuk mencegah penipuan, maka akan sulit bagi warga untuk menanganinya, jadi sebaiknya pikirkan baik-baik," ujarnya.
Sementara itu upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: [email protected] dengan subject: Belajar bahasa Jepang.