Israel Serang Jalur Gaza
Indonesia hingga Prancis Bereaksi setelah Pasukan Israel Serang Jalur Gaza
Warga Palestina selama beberapa minggu terakhir melakukan serangkaian aksi duduk di daerah dan bagian dari Yerusalem Timur yang diduduki.
"Saya berdoa agar ini bisa menjadi tempat pertemuan dan bukan bentrokan dengan kekerasan, tempat berdoa dan kedamaian," katanya.
"Kekerasan hanya menghasilkan kekerasan. Mari hentikan bentrokan ini. "
Baca juga: Jerman Angkut Peralatan Oksigen ke India untuk Bantu RS yang Kewalahan Tangani Pasien Covid-19

Jerman
Berbicara setelah pertemuan Uni Eropa di Brussel, Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengatakan pada hari Senin bahwa blok tersebut telah "memberikan pengaruh untuk waktu yang lama" dan bahwa dia telah berbicara dengan kontak di AS, Yordania dan Israel dalam beberapa hari terakhir.
"Kami hanya dapat meminta semua pihak untuk meredakan situasi yang benar-benar meledak ini. kedua belah pihak dapat berkontribusi untuk ini," katanya kepada wartawan di Brussel.
Baca juga: Ini Pernyataan Resmi Kedubes Palestina Soal Peristiwa di Sheikh Jarrah

Britania Raya
Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan pada hari Senin bahwa Inggris mengutuk penembakan roket oleh Hamas di Yerusalem dan lokasi di dalam Israel.
"Kekerasan yang sedang berlangsung di Yerusalem dan Gaza harus dihentikan. Kami membutuhkan de-eskalasi segera di semua sisi, dan mengakhiri penargetan populasi sipil," kata Raab di Twitter.
Baca juga: Analisis Politik Prancis, Presiden Macron Tak Boleh Abaikan Peringatan Para Jenderal

Perancis
Sebelum pawai yang direncanakan untuk memperingati penangkapan Israel atas Yerusalem pada tahun 1967 - kemudian dibatalkan - seorang juru bicara kementerian luar negeri Prancis memperingatkan tentang risiko "eskalasi skala besar".
"Prancis menyerukan kepada semua pihak untuk menunjukkan pengekangan terbesar dan menahan diri dari setiap provokasi untuk memungkinkan kembali tenang secepat mungkin," kata juru bicara itu pada hari Senin.
Berita lain terkait Israel Serang Jalur Gaza
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)