Kamis, 2 Oktober 2025

Israel Serang Jalur Gaza

Bentrok Ekstrimis Israel vs Palestina di Yerussalem Timur, Bermula dari Teriakan Matilah Orang Arab

Ratusan orang di Yerussalem Timur mengalami luka-luka setelah bentrokan antara ekstremis Israel dengan warga Palestina.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Tangkap Layar Ruptly Youtube
Ratusan orang di Yerussalem Timur mengalami luka-luka setelah bentrokan antara ekstremis Israel dengan warga Palestina. Bentrokan pecah pada Kamis (22/4/2021) malam waktu setempat, bermula dari aksi kelompok ekstremis Yahudi, Lehava. 

TRIBUNNEWS.COM - Ratusan orang di Yerussalem Timur mengalami luka-luka setelah bentrokan antara ekstremis Israel dengan warga Palestina.

Ketegangan sudah lama terjadi di Yerussalem Timur dengan adanya koeksistensi antara Yahudi dengan Arab di wilayah itu.

Israel telah menduduki Yerussalem Timur sejak Perang Timur Tengah pada 1967 dan mengklaim sebagai ibu kota.

Di sisi lain, pihak internasional tidak mengakui bahkan Palestina menganggap Yerussalem Timur sebagai ibu kota negara jika telah merdeka nanti.

Bentrokan pecah pada Kamis (22/4/2021) malam waktu setempat, bermula dari aksi kelompok ekstremis Yahudi, Lehava.

Baca juga: Rudal Anti-pesawat Suriah Meleset dari Sasaran dan Meledak di Dekat Situs Nuklir Israel

Baca juga: Tentara Israel Bakar Diri, Alami Stres Pasca-Trauma karena Perang Gaza Palestina

Seorang wanita Palestina berdebat dengan seorang anggota pasukan keamanan Israel ketika mereka membubarkan demonstrasi di luar Gerbang Damaskus di kota tua Yerusalem pada hari Selasa.
Seorang wanita Palestina berdebat dengan seorang anggota pasukan keamanan Israel ketika mereka membubarkan demonstrasi di luar Gerbang Damaskus di kota tua Yerusalem pada hari Selasa. (Hazem Bader / AFP / Getty Images)

Ratusan orang dari kelompok ultra-nasionalis Israel ini berjalan menuju pintu Gerbang Damaskus Kota Tua Yerussalem, tempat warga Palestina banyak berkumpul.

Dalam aksinya, kerumunan Lehava itu meneriakkan: "Matilah orang Arab."

Dilansir BBC, kedua kelompok saling bentrok dengan melemparkan botol hingga batu. 

Polisi Israel berusaha membubarkan massa dengan meledakkan granat kejut, gas air mata, dan meriam air.

Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan sedikitnya 100 warga Palestina terluka, sementara polisi mengatakan 20 petugas terluka serta lebih dari 50 orang ditangkap dalam insiden ini.

Menurut laporan Al Jazeera, ada 105 orang Palestina yang terluka dan 20 dari mereka dirawat di rumah sakit. 

Selain menerikkan 'Matilah orang Arab', warga Israel juga membawa spanduk bertuliskan 'Matilah Teroris'.

Ratusan orang di Yerussalem Timur mengalami luka-luka setelah bentrokan antara ekstremis Israel dengan warga Palestina.
Ratusan orang di Yerussalem Timur mengalami luka-luka setelah bentrokan antara ekstremis Israel dengan warga Palestina. (Tangkap Layar Ruptly Youtube)

Warga Palestina yang mendengar aksi itu langsung berkumpul di area Gerbang Damaskus.

Ketegangan di Yerussalem Timur meningkat sejak awal Ramadhan pada 13 April lalu.

Warga Palestina bentrok dengan polisi karena membangun penghalang sehingga mereka tidak bisa berkumpul di luar Gerbang Damaskus untuk berbuka puasa.

Polisi mengatakan tindakan itu dimaksudkan untuk membantu arus pejalan kaki ke Kota Tua.

"Orang Palestina suka bersantai di daerah ini setelah salat Isya di Masjid Al-Aqsa, tetapi pendudukan (Israel) tidak menyukainya."

"Ini masalah kedaulatan," kata penduduk Yerusalem, Mohammad Abu al-Homus.

Nampak barikade logam menutup akses warga Palestina dan telah dipasang dalam beberapa pekan terakhir ini.

Di sisi lain, orang Yahudi geram dengan warga Palestina karena video TikTok yang menunjukkan mereka menyerang anggota komunitas ultra-Ortodoks.

Sebuah gambar yang diambil di Rafah di Jalur Gaza selatan, pada 17 April 2021, menunjukkan ledakan menyusul serangan udara oleh Israel. Militer Israel mengatakan telah melakukan serangan udara terhadap sasaran di Jalur Gaza menyusul serangan roket dari kantong Palestina, dalam pertempuran kedua dalam beberapa hari.
Sebuah gambar yang diambil di Rafah di Jalur Gaza selatan, pada 17 April 2021, menunjukkan ledakan menyusul serangan udara oleh Israel. Militer Israel mengatakan telah melakukan serangan udara terhadap sasaran di Jalur Gaza menyusul serangan roket dari kantong Palestina, dalam pertempuran kedua dalam beberapa hari. (KATA KHATIB / AFP)

Baca juga: Israel Selidiki Kegagalan Sistem Kubah Besi Cegat Rudal Lawas Suriah

Baca juga: PM Israel Benyamin Netanyahu Tolak Kesepakatan Baru Nuklir Iran

Salah satunya video serangan terhadap dua anak laki-laki anggota ultra-Ortodoks di Yerussalem.

Video-video viral itu lah yang menjadi landasan kelompok Lehava memulai pertengkaran pada Kamis lalu.

Namun ada juga video viral orang Yahudi yang menyerang warga Palestina.

Salah satunya insiden seorang pemuda Yahudi meneriakkan slogan anti-Arab dan menyerang pengemudi Arab.

Kantor presiden Palestina mengutuk insiden itu dan mendesak komunitas internasional melindungi rakyat Palestina dari serangan pendudukan Israel.

"Yerusalem Timur adalah ibu kota abadi Palestina dan merupakan garis merah," kata kantor kepresidenan, Kamis (22/4/2021).

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved