Jumat, 3 Oktober 2025

Krisis Myanmar

Myanmar Kembali Memanas: Polisi Kembali Keluarkan Tembakan ke Demonstran Anti Kudeta

Pemimpin Myanmar yang digulingkan Aung San Suu Kyi muncul dalam kondisi sehat dalam sidang pengadilan virtual pada Senin

STR / AFP
Para pengunjuk rasa berlari selama demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon pada 1 Maret 2021. 

Pihak berwenang juga menahan lebih dari 1.000 orang selama akhir pekan, menurut Asosiasi Bantuan independen untuk Tahanan Politik.

Mereka yang ditahan termasuk setidaknya tujuh wartawan, di antaranya Thein Zaw dari Associated Press (AP). Setidaknya dua lusin wartawan telah ditahan sejak pengambilalihan kekuasaan oleh militer.

Ratusan demonstran berkumpul pada Selasa (2/3/2021) di daerah Hledan, Yangon, di mana sehari sebelumnya polisi telah menembakkan gas air mata.

Para demonstran—banyak dari mereka mengenakan helm konstruksi, menyeret tiang bambu dan puing-puing untuk membentuk barikade guna menghambat setiap upaya menyerang dan melakukan penangkapan.

Sepanjang aksi para demonstram meneriakkan slogan-slogan dan menyanyikan lagu-lagu di garis polisi.

Gas air mata digunakan lagi pada hari Selasa. Para demonstran — ratusan orang, terutama anak muda - melarikan diri dalam kepanikan saat gas air mata ditembakkan. Tetapi segera mereka kembali ke barikade.

Para demonstran juga mengambil bendera dan spanduk, berkumpul dan berjalan melalui jalan-jalan di Dawei, sebuah kota kecil di Tenggara Myanmar yang telah menjadi tempat aksi demonstrasi besar terjadi hampir setiap hari untuk menentang kudeta.

Beberapa dari mereka juga membawa perisai logam, antisipasi terhadap kemungkinan penggunaan gas air mata dan peluru karet oleh polisi.

Baca juga: Jelang Para Menlu ASEAN Bertemu, Demonstran Anti Kudeta di Myanmar Kembali Gelar Aksi

Pada hari Minggu, Dawei adalah tempat berdarah, tindakan kekerasan aparat, yang memakan korban lima orang tewas ketika pasukan keamanan menembak ke arah kerumunan besar demonstran.

Pemerintah militer telah mendakwa Suu Kyi dengan beberapa pelanggaran kriminal yang menurut para kritikus itu lebih bermotif politik dan dimaksudkan untuk tetap memenjarakannya.

Jika dinyatakan bersalah atas tuduhan apa pun, Suu Kyi akan dilarang untuk mengambil bagian dalam pemilihan yang dijanjikan junta militer.

Baca juga: Aung San Suu Kyi Hadapi Dua Dakwaan Baru di Pengadilan Myanmar

Setelah penahanannya pada hari kudeta, Suu Kyi yang berusia 75 tahun, awalnya ditahan di kediamannya di ibukota, Naypyitaw, tetapi anggota partainya sekarang mengatakan mereka tidak tahu di mana dia berada.

Setelah tindakan keras akhir pekan, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyebut penggunaan kekuatan mematikan terhadap demonstran yang menggelar aksi damai dan penangkapan sewenang-wenang "tidak dapat diterima," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric.

Para Menteri Luar Negeri ASEAN akan Bertemu untuk Bahas Myanmar

Para Menteri Luar Negeri Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) akan mengadakan pertemuan khusus pada Selasa (2/3/2021) untuk membahas Myanmar.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved