Jumat, 3 Oktober 2025

Krisis Myanmar

Loyalis Sebut Aung San Suu Kyi Dalam Kondisi Baik dan Sehat

Seorang pejabat senior Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), Kyi Toe mengatakan pemimpin terpilih Myanmar Aung Suu Kyi dalam kondisi baik, sehat

net
Aung San Suu Kyi 

TRIBUNNEWS.COM, NAYPYDAW - Seorang pejabat senior Partai Liga Nasional untuk Demokrasi  (NLD), Kyi Toe mengatakan pemimpin terpilih Myanmar Aung Suu Kyi dalam kondisi baik dan sehat.

Kyi Toe mengatakan pula Suu Kyi tidak dipindahkan dari lokasi di mana dia ditahan setelah militer menangkap dan melakukan kudeta terhadap pemerintahannya.

Hal itu disampaikan Kyo Toe dalam postingan di Facebook, seperti dilansir Reuters, Rabu (3/2/2021).

Baca juga: Kudeta Militer di Myanmar, 42 Pejabat Diculik, 16 Aktivis Hilang Misterius

Keberadaan dan kondisi pemimpin terpilih Myanmar belum dipublikasikan sejak dia ditahan di ibu kota Naypyidaw oleh militer selama kudeta pada Senin (1/2/2021).

"Tidak ada rencana untuk memindahkan Aung San Su Kyi dan Dokter Myo Aung. Diketahui bahwa mereka dalam kondisi sehat," kata Kyi Toe, anggota komite informasi pusat NLD.

Reuters tidak dapat menghubungi Kyi Toe untuk komentar dan klarifikasi lebih lanjut tentang bagaimana dia mendapatkan informasi tersebut.

Dia juga memposting bahwa anggota parlemen NLD yang ditahan selama kudeta dibebaskan

Suu Kyi, Presiden Win Myint dan para pemimpin  senior partai Liga Demokrasi (NLD) ditangkap pada dini hari, Senin (1/2/2021), kata juru bicara NLD Myo Nyunt kepada Reuters melalui telepon.

Kepala hak asasi manusia PBB Michelle Bachelet mengatakan setidaknya 45 orang telah ditahan militer Myanmar.

Baca juga: FPCI Sebut Kudeta Militer dan Penangkapan Aung San Suu Kyi Bentuk Kemunduran Demokrasi di Myanmar

Sebuah video yang diposting ke Facebook menunjukkan penangkapan anggota parlemen regional Pa Pa Han.

Suaminya memohon kepada orang-orang dengan pakaian militer berdiri di luar gerbang.

Seorang anak kecil dapat terlihat menempel di dadanya dan meratap.

Pasukan dan polisi anti huru-hara berdiri di Yangon di mana penduduk berbondong-bondong  ke pasar untuk menimbun persediaan dan yang lain berbaris di ATM untuk menarik uang tunai.

Bank menangguhkan layanan tetapi mengatakan mereka akan membuka kembali mulai Selasa (2/2/2021).

Penahanan itu muncul setelah berhari-hari ketegangan antara pemerintah sipil dan militer terjadi setelah pemilu terbaru, di mana partai Suu Kyi memenangkan 83 persen suara.

Pengambilalihan tentara akan menempatkan Myanmar "kembali di bawah kediktatoran", kata pernyataan yang telah ditulis sebelumnya di Facebook seperti mengutip Suu Kyi.

"Saya mendesak orang-orang untuk tidak menerima ini, untuk menanggapi dan dengan sepenuh hati untuk memprotes kudeta oleh militer," katanya.

Reuters tidak dapat menghubungi pejabat NLD mana pun untuk mengkonfirmasi kebenaran pernyataan tersebut.

Para pendukung militer merayakan kudeta melalui Yangon dengan truk pickup dan melambaikan bendera nasional.

"Hari ini adalah hari di mana orang-orang bahagia," kata salah seorang biksu nasionalis kepada kerumunan orang dalam video yang dipublikasikan di Facebook.

Aktivis demokrasi dan pemilih NLD merasa ngeri dan marah.

Empat kelompok pemuda mengutuk kudeta itu dalam pernyataan dan berjanji untuk "berdiri bersama rakyat" tetapi tidak mengumumkan tindakan spesifik.

"Negara kami adalah burung yang baru saja belajar terbang. Tetapi sekarang tentara mematahkan sayap kami," kata aktivis mahasiswa Si Thu Tun.

Pemimpin senior NLD Win Htein mengatakan dalam sebuah postingan Facebook pengambilalihan kekuasaan oleh panglima angkatan bersenjata menunjukkan ambisinya daripada kepedulian terhadap negara.

Alasan Tahan Suu Kyi Cs

Militer Myanmar mengungkap alasan penahanan terhadap pemimpin de-facto hasil pemilu Aung San Suu Kyi dan para pemimpin senior partai Liga Demokrasi (NLD), pada  Senin (1/2/2021).

Bukan hanya Aung San Suu Kyi yang ditahan, para pemimpin senior partai Liga Demokrasi (NLD) turut juga diamankan militer. 

Presiden Myanmar Win Myint juga ikut ditahan.

Reuters melaporkan, Senin (1/2/2021), Aung San Suu Kyi dan elite partai Liga Demokrasi ditahan dalam penggerebekan dini hari oleh militer Mynmar.

Militer Myanmar mengatakan pihaknya melakukan penahanan terhadap para pemimpin senior pemerintah sebagai tanggapan atsa kecurangan pemilihan umum tahun lalu.

Hal ini disampaikan militer dalam video yang disiaran stasiun televisi milik militer setelah Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi ditahan.

Dalam video yang disiarkan di televisi milik militer, diumumkan kekuasaan telah diserahkan kepada panglima angkatan bersenjata, Jenderal Senior Min Aung Hlaing.

Telepon dan Internet Sulit Diakses

Saluran telepon dan koneksi internet terganggu di ibu kota Naypyitaw dan pusat kota komersial utama Yangon, setelah militer Mynmar merebut kekuasaan dan menahan pemimpin de-fakto Aung San Suu Kyi, pada  Senin (1/2/2021).

Bukan hanya Aung San Suu Kyi yang ditahan, para pemimpin senior partai Liga Demokrasi (NLD) turut juga diamankan militer.

Reuters melaporkan, Senin (1/2/2021) , Aung San Suu Kyi dan elite partai Liga Demokrasi ditahan dalam penggerebekan dini hari oleh militer Mynmar.

“Militer mengambil alih balai kota di Yangon dan data internet seluler dan layanan telepon di kubu NLD terganggu,” kata warga.

“Konektivitas internet juga telah turun drastis,” kata layanan pemantauan NetBlocks.

Baca juga: Inggris Panggil Duta Besar Myanmar Sikapi Kudeta Militer Terhadap Pemerintahan Aung San Suu Kyi

Militer Mynmar mengambil alih kekuasaan atas pemerintah selama setahun dan mengumumkan keadaan darurat.

Hal itu diumumkan setelah pemimpin terpilih secara demokratis Aung San Suu Kyi ditahan oleh militer Mynmar, Senin (1/2/2021).

Reuters melaporkan, Senin (1/2/2021) , Aung San Suu Kyi dan elite partai Liga Demokrasi ditahan dalam penggerebekan dini hari oleh militer Mynmar.

Kini kekuasaan diserahkan kepada panglima militer Mynmar, Jenderal Min Aung Hlaing.

Seorang juru bicara militer tidak menjawab panggilan telepon untuk mencari komentar lebih lanjut terkait kondisi terkini.

Juru bicara NLD Myo Nyunt membenarkan Suu Kyi, Presiden Myanmar Win Myint dan para pemimpin NLD lainnya telah ditahan.

“Suu Kyi, Presiden Myanmar Win Myint dan para pemimpin NLD lainnya telah "diambil" pada dini hari,” kata juru bicara NLD Myo Nyunt kepada Reuters melalui telepon.

Baca juga: Dampak Kudeta Milter di Myanmar Terhadap Indonesia

Dia meminta agar tidak menanggapi hal ini secara gegabah dan membiarkan hukum berjalan sesuai aturan berlaku.

"Saya ingin memberi tahu orang-orang kami untuk tidak menanggapi dengan gegabah dan saya ingin mereka bertindak sesuai dengan hukum," katanya.

Dia menambahkan bahwa dia bisa juga akan ikut ditahan bersama Suu Kyi.

Reuters kemudian tidak dapat menghubunginya.

Penahanan itu muncul setelah berhari-hari meningkatnya ketegangan antara pemerintah sipil dan militer yang membangkitkan kekhawatiran akan adanya kudeta setelah pemilihan.(Reuters/AP/AFP/BBC/Channel News Asia)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved