3 Hal Tabu Yakuza Jepang Mulai Disentuh Supaya Bisa Hidup
Kini dunia kejahatan di Jepang jauh berubah dan posisi yakuza semakin sulit sehingga penghasilan jauh semakin menurun
Data kepolisian Jepang pun memperlihatkan, meskipun jumlah orang anggota yakuza yang berdagang narkoba berkurang sejak 7 tahun lalu, tetapi dari jumlah narkoba yang diperjualkan yakuza ternyata jauh lebih banyak.
Pada tahun 2015 tertangkap yakuza yang berjualan narkoba sebanyak 5,712 orang. Lalu tahun 2016 ditangkap sebanyak 5,067orang, , 4,751 orang (2017), 4,645 orang (2018) dan 3,738 orang (2019) telah ditangkap.
Namun jumlah narkoba yang disita polisi malah jauh meningkat dari 429.7 kilogram tahun 2015, meningkat menjadi 2 ton 293,1 kilogram narkoba disita polisi tahun 2019.
"Artinya sebenarnya pusat penjualan narkoba tetap semakin besar sekali dilakukan yakuza, tetapi orangnya berkurang ditangkap karena memakai tangan Hangure, sehingga tidak tercatat sebagai anggota yakuza yang ditangkap," tambah sumber itu lagi.
Pada tahun 2011 dari 2.634 orang yang meninggalkan geng Yakuza , sebanyak 681 orang ditangkap dalam dua tahun ke depan. Jumlah orang yang dibebaskan adalah 129,3 orang dan dari mereka yang meninggalkan dunia yakuza itu.
"Meskipun jumlah anggota gangster menurun, masih ada kecenderungan tinggi untuk mengkriminalisasi mereka yang telah meninggalkan gangster, jadi tindakan pengamanan yang komprehensif seperti promosi lebih lanjut dari tindakan rehabilitasi sosial seperti dukungan pekerjaan diperlukan supaya mereka tidak berbuat jahat lagi."
Terlihat bahwa di antara para gangster yang meninggalkan grup dari tahun 2011 hingga 2015, jumlah orang yang ditangkap per 1.000 orang yang ditangkap dalam dua tahun berikutnya adalah sekitar 60 kali lipat lebih tinggi daripada jumlah orang yang dibebaskan untuk menjadi residivis hukum pidana umum.
Selain narkoba, hal tabu senjata api dan uang kertas palsu memang menarik. Namun senjata api kurang menguntungkan karena keadaan aman saja, tidak ada perang antar geng dan masyarakat pun sangat takut memiliki senjata api, "Jadi masih belum dilakukan banyak oleh geng yakuza, tidak bisa cepat jadi uang."
Demikian pula penjualan uang palsu masih tidak disentuh karena tingkat resiko dan hukuman sangat besar di Jepang apabila tertangkap. kaitan uang palsu jarang dengan sesama warga Jepang tetapi dengan para keturunan China dan Korea di Jepang yang banyak memperolehnya dari Korea Utara sebagai tempat pabrik pembuat uang palsu paling canggih di dunia saat ini.