Waspada Penyakit Baru dari Afrika Disebut Penyakit X, Dokter: Patogen Baru akan Keluar
Seorang dokter dari Kongo, memperingatkan adanya penyakit baru dari Afrika. Penyakit ini lebih ganas dari Covid-19 dan Ebola.
TRIBUNNEWS.COM - Dokter yang dulu pernah membantu menemukan Ebola pada 1967 lalu, memperingatkan adanya kemunculan penyakit baru yang mematikan.
Ia menyebut penyakit itu bisa menyebar cepat seperti Covid-19, tapi bisa sama mematikannya dengan virus Ebola.
Seperti yang dilansir Mirror, Professor Jean-Jacques Muyembe Tamfum berkata umat manusia menghadapi sejumlah tantangan yang bisa mengancam populasi.
Ia menyebut ada virus baru yang muncul dari hutan tropis Afrika yang dapat menyebar dengan cepat.
"Kita sekarang berada di dunia di mana patogen baru akan keluar," kata profesor itu kepada CNN.
Baca juga: Pakar Ungkap Disease X, Penyakit yang Berpotensi Jadi Pandemi Baru
Baca juga: Terserang Penyakit Menular CSF, 6.000 Ekor Babi di Perfektur Mie Jepang Mati
"Dan itulah yang merupakan ancaman bagi kemanusiaan."
Ditanya apakah ada penyakit baru itu yang bisa lebih apokaliptik daripada Covid-19, dia berkata, "Ya, ya, saya kira begitu."

Komentarnya itu ia ucapkan saat seorang wanita yang menunjukkan gejala demam berdarah di Ingende, sebuah kota terpencil di Republik Demokratik Kongo (RDK).
Wanita itu dites untuk beberapa penyakit, termasuk Ebola, tetapi semuanya negatif.
Karenanya, hal itu memicu kekhawatiran bahwa penyakitnya mungkin disebabkan oleh apa yang disebut 'Penyakit X'.
Patogen "tak terduga" baru itu dapat menyebar secepat Covid-19 tetapi memiliki tingkat kematian seperti Ebola, 50 hingga 90 persen.
"Kita semua pasti takut," kata dokter dari pasien tersebut, Dr. Dadin Bonkole, kepada saluran berita AS.
"Ebola bukan. Covid juga bukan. Kami takut itu penyakit baru."
'Penyakit X' masih bersifat hipotetis.
Tetapi, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), para ilmuwan dan pakar kesehatan masyarakat khawatir wabah dapat menyebabkan penyakit serius jika itu terjadi.
Baca juga: WHO Setujui Pfizer/BioNTech untuk Penggunaan Darurat, Jalan bagi Negara Berkembang Memulai Terobosan
Baca juga: Vaksin Pfizer Dapat Izin Darurat WHO, Dijadwalkan Masuk Indonesia Pertengahan 2021
Profesor Muyembe memperingatkan masih banyak lagi penyakit zoonosis, penyakit yang berpindah dari hewan ke manusia, bisa muncul.
Covid-19 adalah salah satu penyakit zoonosis.
Contoh lainnya yaitu demam kuning dan rabies, yang diperkirakan muncul dari reservoir yang tidak diketahui - istilah yang digunakan untuk menunjukkan inang alami virus di kerajaan hewan.

Virus Covid-19 SARS-CoV-2 diduga berasal dari China dan kemungkinan berasal dari kelelawar.
Sejak demam kuning diidentifikasi sebagai penyakit zoonosis pertama pada1901, dilaporkan ada 200 penyakit lain yang diidentifikasi.
Wabah penyakit zoonosis sebagian besar dikaitkan dengan penggundulan hutan yang menyebabkan hilangnya habitat alami hewan.
Hal itu berakibat berkurangnya ruang bagi kelelawar, tikus, dan serangga lain yang bertindak sebagai vektor penyakit untuk bersirkulasi.
Hal itu berujung meningkatnya kemungkinan kontak lebih besar dengan manusia.
Menurut penelitian oleh Mark Woolhouse, profesor epidemiologi penyakit menular di Universitas Edinburgh, tiga hingga empat virus diidentifikasi setiap tahun.
Sebagian besar dari virus itu memiliki penularan dari hewan ke manusia.
Baca juga: Sebanyak 1,2 Juta Vaksin Coronavac Lulus Uji Sertifikasi Lot Release
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 yang Satu Kali Pemberian
Ilmuwan juga percaya 'Penyakit X' dapat berkembang biak pada hewan hidup di tempat yang disebut 'pasar basah', di mana melihat satwa liar dari hutan hujan dijual di daerah perkotaan.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)