Sabtu, 4 Oktober 2025

Charlie Hebdo: 14 orang dinyatakan bersalah dalam serangan teror Paris 2015

Serangan mematikan terhadap majalah satire Charlie Hebdo dan supermarket Yahudi telah mengguncang Prancis.

Empat orang lainnya, yang berbasis di wilayah Ardennes di Belgia, dinyatakan bersalah sebagai bagian dari jaringan kriminal dan dijatuhi hukuman antara lima dan 10 tahun.


Banyak pertanyaan belum terjawab

Analisis oleh Hugh Schofield, koresponden Paris

Proses pengadilan ini telah difilmkan untuk catatan sejarah, dan kisah yang diceritakan oleh para penyintas dan yang berduka akan membentuk memori Prancis tentang peristiwa mengerikan ini. Namun dalam hal lain, pengadilan teroris terbesar di negara itu gagal memenuhi ekspektasinya.

Pemeriksaan mendalam terhadap bukti selama berminggu-minggu meninggalkan terlalu banyak pertanyaan yang belum terjawab. Semua terdakwa diduga terlibat dalam jaringan yang mengarah ke Amedy Coulibaly, si penyerang supermarket. Tapi bagaimana dengan Saïd dan Chérif Kouachi — para pria bersenjata yang menyerang Charlie Hebdo? Bagaimana mereka mendapatkan senjata mereka?

Apa peran militan ekstrem kanan Claude Hermant, yang telah diadili secara terpisah atas tuduhan non-teroris? Atau tiga orang yang tidak hadir yang melarikan diri ke Suriah sebelum serangan?

Dan siapakah sebenarnya dari al-Qaeda dan ISIS yang memerintahkan serangan itu, jika memang ada?

Orang-orang yang diadili terkesan seperti penjahat kelas teri. Mereka tidak tahu apa-apa atau sudah terlatih dengan baik dalam seni kebingungan. Semuanya mengatakan mereka sama sekali tidak menyadari niat jihadis Coulibaly, dan penuntut mendapati bahwa sulit untuk membuktikan sebaliknya.

Pengadilan ini barangkali menjadi momen katarsis - terutama bagi mereka yang masih menderita karena ingatan akan peristiwa-peristiwa ini - tapi faktanya, masih banyak hal yang belum terang benderang dari peristiwa itu.


Apa yang terjadi pada Januari 2015?

Pada tanggal 7 Januari 2015, Kouachi bersaudara menyerbu kantor redaksi majalah Charlie Hebdo di Paris di Rue Nicolas-Appert kemudian menembaki stafnya dan membunuh 11 orang termasuk lima kartunis majalah satir tersebut.

Seorang petugas polisi dibunuh di luar gedung. Kouachi tewas dalam baku tembak dengan polisi dua hari kemudian.

Charb, file pic
EPA
Editor Stéphane Charbonnier termasuk di antara lima kartunis yang tewas.

Pada 8 Januari, Coulibaly menembak mati seorang polisi wanita di pinggiran kota Paris, Montrouge.

Keesokan harinya ia menyandera sejumlah pengunjung di supermarket halal Hyper Cacher, membunuh seorang karyawan dan tiga pelanggannya. Coulibaly akhirnya ditembak mati dalam penggerebekan polisi.

Charlie Hebdo menandai dimulainya persidangan pada September 2020 dengan mencetak ulang kartun kontroversial Nabi Muhammad yang memicu protes di beberapa negara mayoritas Muslim.

Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved