Senjata yang Dipakai Membunuh Ilmuwan Nuklir Iran Diduga Milik Israel
Iran menyalahkan Israel atas serangan itu dan mengancam akan membalas aksi tersebut.
Selain itu, Fakhrizadeh adalah seorang Ilmuwan senior Organisasi Energi Atom Iran dan seorang Brigadir Jenderal di Iran's Islamic Revolutionary Korps, Pengawal yang mengkhususkan diri dalam program rudal.
Dalam sebuah presentasi yang mendesak Amerika Serikat (AS) untuk membatalkan kesepakatan nuklir Iran pada akhir April 2018 lalu, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menuduh Fakhrizadeh secara terselubung menjabat sebagai Kepala Program Senjata Nuklir Iran.
Netanyahu meminta komunitas internasional untuk 'mengingat nama itu'.
Terkait kematian Ilmuwan ternamanya tersebut, para pejabat Iran termasuk Presiden Hassan Rouhani, Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif, Pengawal Revolusi dan tokoh Iran lainnya menuduh Israel terlibat dalam pembunuhan.
Zarif bahkan menyerukan kepada dunia untuk 'mengutuk tindakan teror' yang diduga dilakukan Israel. Sementara pejabat lainnya mengancam akan melakukan balas dendam.
Namun Iran belum memberikan bukti secara langsung kepada dunia tentang tuduhan mereka terhadap Israel.
Fakhrizadeh merupakan pejabat tingkat tinggi kedua Iran yang terbunuh pada 2020.
Sebelumnya, pada Januari lalu, Komandan Pasukan Pengawal Revolusi Quds Qasem Soleimani dibunuh dalam serangan pesawat tak berawak AS di Baghdad, Irak, selama momen kunjungannya untuk meredakan ketegangan antara Iran dan Arab Saudi.
Iran menanggapi pembunuhan Soleimani dengan serangan balasan yakni meluncurkan lebih dari selusin rudal balistik di dua pangkalan AS di Irak.
Serangan balasan Iran ini pun menyebabkan lebih dari 100 tentara AS mengalami cedera otak traumatis.
Dituding membunuh Fakhrizadeh, pejabat Israel belum memberikan tanggapan secara terbuka.
Namun, pada hari Sabtu lalu, seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa dunia harus 'berterima kasih kepada Israel' karena telah melenyapkan Ilmuwan itu.
Hal itu karena Fakhrizadeh dianggap menimbulkan 'ancaman' bagi komunitas internasional melalui 'karyanya' mengacu pada program nuklir Iran.
Iran telah berulang kali menampik klaim AS dan Israel tentang dugaan aktivitas terkait senjata nuklir.
Negara di Timur Tengah itu menegaskan program nuklirnya benar-benar bersifat sipil.