Pemilihan Presiden Amerika Serikat
Trump Mendadak Minta Proses Penghitungan Dihentikan, Ada Apa?
Trump mengatakan bahwa dia bersiap untuk mengumumkan kemenangan pada malam sebelumnya.
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berupaya menyerang upaya penghitungan suara yang sah dalam pernyataan dari Gedung Putih Rabu (4/11/2020) pagi.
Trump menuding telah terjadi kecurangan dan meminta penghitungan suara dihentikan.
Seruan Trump ini menunjukkan upaya untuk menghitung semua surat suara sama dengan mencabut hak para pendukungnya.
Baca juga: Kemenangan Joe Biden atau Donald Trump Ditentukan oleh Electoral College, Apa Itu?
"Jutaan dan jutaan orang memilih kami," kata Trump di East Room seperti dilansir CNN. "Sekelompok orang yang sangat sedih sedang mencoba untuk mencabut hak kelompok orang itu," tambahnya.
Ucapan Trump dipenuhi dengan pernyataan yang menyesatkan dan kepalsuan langsung serta merupakan serangan terhadap proses demokrasi di negara adidaya tersebut.
Trump bersikeras bahwa negara bagian di mana penghitungan suara saat ini menunjukkan dia memimpin harus dimenangkan, meskipun suara yang beredar belum dihitung.
Trump mengatakan bahwa dia bersiap untuk mengumumkan kemenangan pada malam sebelumnya.
"Kami bersiap-siap untuk perayaan besar. Kami memenangkan segalanya. Dan tiba-tiba itu dibatalkan," katanya.
Trump tanpa dasar mengklaim telah dilakukan penipuan. "Ini penipuan terhadap publik Amerika. Ini memalukan negara kita," klaim Trump.
Baca juga: Unggul Sementara Atas Trump, Biden Peroleh 238 Suara Elektoral dan 67.674.347 Popular Vote
"Terus terang kami memang memenangkan pemilu ini," katanya, meski jutaan suara masih beredar. Mengatakan dia akan pergi ke Mahkamah Agung AS, Trump mengatakan dia ingin semua pemungutan suara dihentikan.
Biden masih unggul
Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden-Kamala Harris unggul sementara dari pasangan petahana dari Partai Republik, Donald Trump-Mike Pence dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS), Selasa (3/11/2020) waktu setempat.
Melansir Fox News, Rabu (4/11/2020), menurut data live penghitungan suara elektoral (electoral vote) yang sudah diperbaharui pada Rabu (4/11/2020) pukul 16.21 WIB, Biden mememperoleh 238 suara elektoral.
Sedangkan Trump hanya meraup 213 suara elektoral.
Biden-Harris juga berhasil unggul dalam perolehan suara langsung dari pemilih atau publik (popular vote).
Baca juga: Ekonom Faisal Basri: Indonesia Justru Diuntungkan Jika Trump Menang Pemilu AS