Sabtu, 4 Oktober 2025

Sempat Dikecam, PM Muhyiddin Dapat Dukungan dari Partai Berkuasa di Tengah Seruan untuk Mundur

Partai berkuasa di Malaysia menyatakan dukungannya kepada Perdana Menteri Muhyiddin Yassin.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
Sinar Harian & Astro Awani & Aerill.com
Anwar Ibrahim, YDPA Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, Muhyiddin Yassin 

TRIBUNNEWS.COM - Partai berkuasa di Malaysia menyatakan dukungannya kepada Perdana Menteri Muhyiddin Yassin.

Dukungan ini sedikit memberi kelegaan pada Muhyiddin yang diminta mundur dari kursi Perdana Menteri setelah Raja Malaysia menolak rencananya memberlakukan keadaan darurat.

Dikutip dari Al Jazeera, Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) awal bulan ini mengatakan akan menarik dukungannya kepada PM Muhyiddin. 

Namun pada Senin (26/10/2020) lalu, pihaknya menyatakan akan mendukung perdana menteri.

Sehingga pemerintah bisa fokus dalam upaya menanggulangi gelombang baru Covid-19 di Negeri Jiran.

Muhyiddin memiliki dukungan mayoritas yang tipis di parlemen.

Baca juga: Muhyiddin Makin dalam Tekanan, Raja Malaysia Tolak Umumkan Keadaan Darurat

Baca juga: 503 WNI dari Malaysia Dipulangkan ke Indonesia Lewat Medan dan Surabaya

Istana resmi menunjuk Muhyiddin sebagai Perdana Menteri (PM) Malaysia yang baru dan menggantikan Mahathir Mohamad.
Istana resmi menunjuk Muhyiddin sebagai Perdana Menteri (PM) Malaysia yang baru dan menggantikan Mahathir Mohamad. (Strait Times)

Dia juga berada di bawah tekanan koalisi yang menuntut posisi lebih kuat.

Ditambah pemimpin oposisi, Anwar Ibrahim menyatakan bahwa dia punya dukungan yang cukup dari parlemen untuk menggulingkan posisi Muhyiddin beberapa waktu lalu.

Masyarakat Malaysia juga kesal dengan penanganan pemerintah terhadap pandemi Covid-19.

Lonjakan kasus yang terjadi di Sabah, menyebabkan sejumlah wilayah di-lockdown lagi (CMCO).

Senin (26/10/2020) lalu, Malaysia mencatat 1.240 kasus baru.

Kemudian CMCO untuk Kuala Lumpur, Selangor, dan Putrajaya diperpanjang hingga dua minggu lagi.

Pemerintahan Muhyiddin mengajukan pemberlakuan keadaan darurat di Malaysia untuk mengendalikan pandemi.

Namun keinginan itu ditolak Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah.

Dalam penolakannya, Raja meminta politisi mengakhiri politik yang bisa mengganggu kestabilan pemerintah yang menurutnya sudah menangani pandemi dengan baik.

Baca juga: Raja Malaysia Beri Pesan kepada Rakyat Terutama Politisi di Tengah Konflik Politik Anwar-Muhyiddin

Baca juga: Anwar Ibrahim Dilaporkan ke Polisi karena Tak Beberkan Nama Siapa Saja yang Berada di Pihaknya

Muhyiddin Yassin (kiri) dan Anwar Ibrahim
Muhyiddin Yassin (kiri) dan Anwar Ibrahim (freemalaysiatoday)
Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved