Jumat, 3 Oktober 2025

Kemarahan Umat Islam setelah Kontroversi Ucapan Macron tentang Kartun Nabi Muhammad

Prancis mengimbau negara asing untuk menghentikan boikot produk Prancis setelah seruan Presiden Emmanuel Macron terhadap karikatur Nabi Muhammad.

ABDULMONAM EASSA / POOL / AFP
Presiden Prancis Emmanuel Macron bersama Menteri Pendidikan Prancis Jean-Michel Blanquer, berbicara di depan sebuah sekolah menengah di Conflans Saint-Honorine, 30 km barat laut Paris, pada 16 Oktober 2020, setelah seorang guru dipenggal oleh penyerang karena membawa karikatur Nabi Muhammad SAW. 

Polisi yakin pria asal Chechnya kelahiran Rusia, yang tinggal di Évreux, Normandy, menjadi oknum radikal atas kemauannya sendiri .

Paty secara anumerta dianugerahi Légion d'honneur, penghargaan tertinggi Prancis, pada sebuah upacara di Universitas Sorbonne di Paris.

Baca juga: Eksekutif Muslim Belgia Mengutuk Keras Pembunuhan Samuel Paty, Guru di Prancis yang Tewas Dipenggal

Baca juga: Omongan Rasis Guru SMA Jaktim Viral di WhatsApp, Disdik Diminta Data Pengajar Intoleran

Ribuan orang di Paris Minggu (18/10/2020) waktu setempat, menunjukkan solidaritas atas kematian Samuel Paty, guru sejarah di tangan pemuda asal Chechnya. Paty dibunuh Jumat (16/10/2020).
Ribuan orang di Paris Minggu (18/10/2020) waktu setempat, menunjukkan solidaritas atas kematian Samuel Paty, guru sejarah di tangan pemuda asal Chechnya. Paty dibunuh Jumat (16/10/2020). (AFP)

Majalah Charlie Hebdo 

Sebelumnya, pada 2015 lalu, peristiwa serupa juga terjadi.

Turki, Iran, Yordania hingga Kuwait termasuk di antara negara-negara Islam yang mengkritik penerbitan karikatur Nabi Muhammad yang muncul di Charlie Hebdo.

Hal ini tersebut dilaporkan memicu serangan teroris terhadap surat kabar satir pada tahun 2015 yang menewaskan 12 orang.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved