Sabtu, 4 Oktober 2025

Trump Umumkan akan Hapus Sudan dari Daftar Negara Sponsor Terorisme

Presiden AS Donald Trump mengumumkan akan mencabut Sudan dari daftar negara sponsor terorisme, Senin (19/10/2020).

SAUL LOEB / AFP
Presiden AS Donald Trump mengacungkan jempol saat berjalan dari Marine One setelah tiba di South Lawn Gedung Putih di Washington, DC, 1 Oktober 2020, menyusul acara kampanye di New Jersey. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden AS Donald Trump mengumumkan akan mencabut Sudan dari daftar negara sponsor terorisme, Senin (19/10/2020).

Mengutip CNN, berita ini datang ketika pemerintah transisi di Ibu Kota Sudan, Khartoum memberinya kemenangan diplomatik menjelang pemilihan Presiden Amerika Serikat pada 3 November 2020 mendatang.

Sebelumnya, CNN melaporkan, Trump mengunggah cuitan di Twitter, yang menerangkan bahwa Sudan telah setuju membayar 335 juta dolar Amerika (Rp 4,9 miliar).

Pembayaran itu dimaksudkan sebagai penyelesaian bagi para korban pemboman Kedutaan Besar AS di Tanzania dan Kenya pada 1998.

Baca juga: Israel Klaim Dua Negara Arab dan Sudan Akan Susul Emirat Arab Buka Hubungan ke Tel Aviv

Presiden AS Donald Trump tiba untuk mengadakan rapat umum Make America Great Again saat dia berkampanye di Bandara Internasional Orlando Sanford di Sanford, Florida, 12 Oktober 2020.
Presiden AS Donald Trump tiba untuk mengadakan rapat umum Make America Great Again saat dia berkampanye di Bandara Internasional Orlando Sanford di Sanford, Florida, 12 Oktober 2020. (SAUL LOEB / AFP)

"Kabar baik! Pemerintah Sudan membuat kemajuan besar, setuju untuk membayar 335 JUTA Dollar Amerika kepada korban teror AS dan keluarga," kata Trump dalam cuitannya.

"Setelah diterima, saya akan mencabut Sudan dari daftar Negara Sponsor Terorisme. Akhirnya, KEADILAN untuk orang Amerika dan langkah BESAR untuk Sudan!," tambah Trump.

Baca juga: Debat Terakhir Capres AS: Terapkan Aturan Matikan Mikrofon Trump dan Biden untuk Cegah Saling Sela 

Baca juga: Pemilu AS 2020: Donald Trump dan Joe Biden Berseteru atas Topik Debat Terakhir

Pengumuman Trump datang beberapa bulan setelah AS dan Sudan mencapai kesepakatan penyelesaian bilateral.

Kicauan itu merupakan kabar baik bagi para pejabat Sudan serta beberapa orang Amerika yang selamat dan keluarga para korban pemboman itu.

Dorong normalisasi Israel

Di belakang layar, pemerintahan Trump mendorong pemerintah transisi di Sudan, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Abdalla Hamdok, untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.

Langkah seperti itu akan memberikan kemenangan atas kebijakan luar negeri bagi Trump, yang hanya beberapa minggu sebelum pemilihan.

Jared Kushner, Penasehat Senior Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump merasa malu dengan resolusi yang diajukan Kuwait untuk lindungi rakyat Palestina
Jared Kushner, Penasehat Senior Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump merasa malu dengan resolusi yang diajukan Kuwait untuk lindungi rakyat Palestina (Abur/Sultan/EPA-EFE)

Menantu presiden, Jared Kushner, dan tim negosiator internasional dari Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri telah memimpin dalam memperantarai kesepakatan ini antara Israel dan sejumlah negara, termasuk Sudan, Oman dan Maroko.

Menurut orang-orang yang akrab dengan diskusi, upaya mereka sejauh ini telah menghasilkan dua kesepakatan yang sukses dengan Bahrain dan Uni Emirat Arab.

Baca juga: Pemilu AS 2020: Trump akan Jalani Tes Covid-19 sebelum Debat dengan Joe Biden

Baca juga: Donald Trump Sumbang 20 Dolar ke Gereja di Las Vegas, Netizen Bilang Begini

Selama kunjungan ke Khartoum pada akhir Agustus , Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan Hamdok membahas pencabutan sebutan terorisme.

Tetapi Hamdok tampaknya menolak potensi menormalisasi hubungan dengan Israel, dengan mengatakan pemerintah transisi tidak memiliki kewenangan untuk mengejar hal seperti itu.

Baca juga: Polemik Normalisasi Hubungan UEA-Israel: Pejabat Sudan Dipecat hingga PM Pakistan Tak Akui Israel

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved