Pemilihan Presiden Amerika Serikat
Debat Terakhir Capres AS: Terapkan Aturan Matikan Mikrofon Trump dan Biden untuk Cegah Saling Sela
penyelenggara akan menerapkan aturan mematikan mikrofon para kandidat untuk mencegah pengulangan kekacauan dalam debat pertama.
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON -- Komisi Debat Pilpres Amerika Serikat (AS) mengumumkan perubahan aturan main untuk debat kedua dan terakhir antara Petahana Presiden Donald Trump dan Calon Presiden dari Partai Demokrat Joe Biden.
Dalam debat kali ini, penyelenggara akan menerapkan aturan mematikan mikrofon para kandidat untuk mencegah pengulangan kekacauan dalam debat pertama.
Sebelumnya Trump menerima kritik keras dari moderator Chris Wallace karena berulang kali mengganggu lawannya.
Dalam setiap segmen, ketika kandiat yang satu menyampaikan gagasannya, maka mikrofon lawannya akan dimatikan.
Segera setelah Debat pertama, yang diadakan di Cleveland, Ohio, bulan lalu, Komisi mengumumkan akan mengevaluasi format untuk debat kedua, yang akhirnya dibatalkan setelah Trump dinyatakan Positif Covid-19. Dan ketika itu, dia menolak untuk berdebat dari jarak jauh atau virtual.
Debat terakhir akan digelar Kamis (22/10/2020), di Nashville, Tennessee, dan akan dimoderatori oleh Kristen Welker dari NBC.
Baca juga: Ada Hikmahnya Buat Indonesia Jika Biden Kalahkan Trump di Pilpres AS
Debat 90 menit akan dibagi menjadi enam segmen. Per segmen berdurasi 15 menit dan setiap kandidat akan diizinkan untuk menyampaikan dua menit awal mereka tanpa gangguan.
“Namun, bagian diskusi terbuka dari setiap segmen mikrofon akan dihidupkan,” kata Komisi Debat seperti dilansir Reuters, Selasa (20/10/2020).
Ini berarti kedua kandidat masih akan berpotensi untuk saling berbicara lebih dari yang lain setelah dua menit awal.
Pada debat perdana, Trump selalu menyela Biden sejak awal. Dan hal ini sangat mengganggu mantan wakil presiden selama segmen pembukaan saat tema tentang Mahkamah Agung.
"Bisakah Anda diam?" tanya Biden kepada Trump saat dia terus disela dalam meyampaikan gagasannya.
Debat kedua, yang seharusnya berlangsung pada 15 Oktober, awalnya ditunda oleh komisi menyusul Trump terpapar virus corona.
Kemudian Komisi Debat mengumumkan, debat akan diadakan secara virtual tetapi Trump menolak untuk mengambil bagian dalam format itu.(Independent/Reuters)