Konflik Politik di Malaysia
Anwar Ibrahim Klaim Punya Dukungan Parlemen untuk Bentuk Pemerintahan, Ini Kata Pakar Hukum
Pakar hukum mempertimbangkan klaim Anwar Ibrahim yang dapat mengambil alih pemerintahan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin.
“Jadi yang terbaik adalah mengadakan pemilihan ulang dan membiarkan rakyat memilih siapa yang mereka inginkan sebagai pemerintah."
"Tapi dengan permainan politik ini, akankah negara mendapatkan pemerintahan yang stabil? "katanya.
Baca: Babak Baru Politik Malaysia: Akankah Anwar Ibrahim Jadi Perdana Menteri yang Baru
Istana Tegaskan Raja Malaysia Tunda Pertemuan dengan Anwar Ibrahim
Raja Malaysia atau Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah menunda pertemuannya dengan pemimpin oposisi Anwar Ibrahim pada Selasa (22/9/2020) karena harus menjalani perawatan di Institut Jantung Nasional (IJN).
"Pada saat itu, Sultan Abdullah masih menjalani perawatan di bawah pengawasan para ahli medis di IJN," kata Komisaris Rumah Tangga Kerajaan Istana Negara, Ahmad Fadil Shamsuddin dalam sebuah pernyataan seperti dilansir The Star, Kamis (24/9/2020).
Baca: Tanggapi Klaim Anwar Ibrahim, Muhyiddin: Saya Masih Perdana Menteri Malaysia yang Sah

Baca: Anwar Ibrahim Klaim Telah Gulingkan Pemerintahan PM Malaysia Muhyiddin Yassin
Dia mengatakan Raja berterima kasih kepada rakyat Malaysia, Perdana Menteri Muhyiddin Yassin, Daim Zainuddin, menteri Kabinet dan setiap individu termasuk Anwar, yang telah berdoa untuk pemulihannya.
"Sultan Abdullah juga mengambil kesempatan ini untuk mengimbau rakyat untuk tetap tenang dan menjaga kesehatan mereka dan mematuhi protokol kesehatan karena negara ini masih menghadapi ancaman pandemi Covid-19," tambahnya.
Dia menerangkan, Raja juga meminta semua pihak harus memprioritaskan kesejahteraan rakyat dan negara.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)