Virus Corona
AS Menguraikan Rencana Besar untuk Menyediakan Vaksin Covid-19 Gratis
Pemerintah AS menguraikan rencana besar untuk membuat vaksin Covid-19 tersedia secara gratis bagi semua warga negaranya pada Rabu (16/9/2020).
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah federal Amerika Serikat (AS) menguraikan rencana besar untuk membuat vaksin Covid-19 tersedia secara gratis bagi semua warga negaranya pada Rabu (16/9/2020).
Pernyataan ini terlontar bahkan ketika jajak pendapat menunjukkan kalangan masyarakat skeptis terhadap hal ini.
Mengutip Al Jazeera, Pentagon atau Departemen Pertahanan AS terlibat dalam pendistribusian vaksin Covid-19 ini, tetapi petugas kesehatan yang akan memberikan suntikan.
Baca: Update Corona Global 18 September 2020 Siang: Total Sembuh AS 4.155.039, Brasil 4.109.828
Baca: Kasus Covid-19 di India Terus Melonjak Dekati AS, Masyarakat Dianggap Tak Lagi Takut Terpapar Virus

Beberapa sorotan yang perlu diketahui mengenai vaksin Covid-19 yang rencananya akan disediakan gratis untuk warga AS:
1. Untuk kebanyakan vaksin, orang memerlukan dua dosis dengan jarak penyuntukan 21 hingga 28 hari.
Vaksin dosis ganda ini harus berasal dari pembuat vaksin yang sama.
2. Mungkin pada awalnya, persediaan vaksin akan terbatas, fokusnya, vaksin disediakan untuk para petugas kesehatan, karyawan sektor penting dan orang dalam kelompok rentan.
3. Vaksin itu sendiri akan gratis, dan pasien tidak akan dikenai biaya administrasi untuk suntikan.
4. Negara bagian dan komunitas lokal perlu menyusun rencana untuk menerima dan mendistribusikan vaksin di wilayahnya.
Beberapa vaksin akan membutuhkan penanganan khusus, seperti pendinginan atau pembekuan.
Kemudian, negara bagian dan kota memiliki waktu satu bulan untuk mengirimkan rencana.
Baca: Militer Israel Serang Jalur Gaza, Menyusul Penandatanganan Kesepakatan UEA-Bahrain di AS
Baca: Produsen Mobil AS Jajaki Jasa Transportasi Taksi Udara
Distribusi Vaksin di Bawah Payung Operation Warp Speed
Lebih jauh, distribusi vaksin ada di bawah payung Operation Warp Speed, yang didukung Gedung Putih untuk menyiapkan jutaan dosis segera setelah vaksin diberikan.
Tetapi perusahaan menghadapi skeptisisme publik.
Menurut jajak pendapat dari Associated Press yang diambil Mei kemarin, hanya sekitar setengah dari orang Amerika mengatakan mereka akan divaksinasi.
Mayoritas yang tidak akan divaksinasi mengatakan, mereka khawatir tentang keamanan.
Untuk melindungi bangsa secara efektif dari virus korona, para ahli mengatakan lebih dari 70 persen orang Amerika harus divaksinasi atau memiliki kekebalan mereka sendiri dari melawan Covid-19.
Baca: Bali, Jakarta dan Kaltim, Tiga Provinsi dengan Laju Kematian Tertinggi akibat Covid-19
Baca: Siap Tampung Kiriman Pasien Covid-19 dari Depok, Wali Kota Bekasi : Welcome, Asal OTG
Apakah Penyediaan Vaksin Demi Pemilihan Kembali Trump?

Sejak jajak pendapat, pertanyaan hanya muncul tentang apakah pemerintah mencoba mempercepat perawatan dan vaksin Covid-19 untuk membantu peluang terpilihnya kembali Presiden Donald Trump .
Sebelum Konvensi Nasional Partai Republik pada bulan Agustus, FDA memberikan otorisasi untuk pengobatan pasien Covid-19 dengan plasma dari orang yang telah pulih.
Meski pun beberapa ilmuwan pemerintah tidak yakin bahwa bukti klinisnya cukup kuat.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)