Covid-19 Buat Selandia Baru Alami Resesi Terdalam, Namun Ekonom Optimis Akan Cepat Membaik, Kenapa?
Selandia Baru jatuh dalam jurang resesi terdalam sejak beberapa dekade silam karena pandemi Covid-19.
Sejumlah ekonom juga berpikir demikian.
Mereka menilai Selandia Baru akan cepat menyembuhkan kondisi perekonomian karena kesigapan pemerintah.
Sikap cepat tanggap ini sudah terbukti dalam penanganan Covid-19 di negara tersebut.
"Kami memperkirakan penurunan PDB yang memecahkan rekor kuartal Juni akan diikuti oleh rekor kenaikan pada kuartal September," kata Ekonom Senior Westpac Michael Gordon.

Baca: Pantas Brenton Tarrant, Teroris Penembakan Masjid Selandia Baru, Dihukum Seumur Hidup
Baca: Vonis Seumur Hidup Layak Diterima Brenton Tarrant, Pelaku Penembakan 51 Warga Muslim Selandia Baru
Tetapi perkiraan Departemen Keuangan yang baru-baru ini dirilis menunjukkan Selandia Baru memiliki hutang besar dan beberapa kendala yang akan menunda pemulihan ekonomi.
Partai Nasional dari pihak oposisi menuduh pemerintah kurang pragmatis, sehingga menyebabkan dampak pandemi lebih buruk dari sebelumnya.
Selandia Baru mencatat penurunan ekonomi lebih curam daripada negara tetangganya, Australia.
Padahal lockdown di negeri kangguru lebih bebas dibanding Selandia Baru.
Namun negara bagian Victoria melakukan lockdown kedua.
Kemungkinan kebijakan ini akan membebani pemulihan ekonomi di Australia.
Menurut catatan Worldometers pada Kamis (17/9/2020), jumlah kasus Covid-19 di Selandia Baru berada di urutan ke-152 di dunia.
Negara ini memiliki 1.809 kasus infeksi dan 25 kematian.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)