POPULER Internasional: Donald Trump soal Tudingan 'Birtherism' Kamala Harris | Kesehatan Shinzo Abe
Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dalam 24 jam terakhir, termasuk kesehatan Perdana Menteri Shinzo Abe menjadi perhatian.
TRIBUNNEWS.COM - Berikut rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dalam 24 jam terakhir.
Berita utama datang dari Amerika Serikat yang "dipermalukan" saat sidang Dewan Keamanan PBB.
Sementara itu Donald Trump, meragukan kewarganegaraan Kamala Harris yang menjadi cawapres pasangan Joe Biden.
Baca: POPULER: Pejuang Mata-mata Belanda Pura-pura Jadi Anak Tidak Normal | ABG Ditinju Teman hingga Tewas
Baca: POPULER NASIONAL: Fakta Meninggalnya Fedrik Adhar | Kisah Ngatimin yang Pernah Memata-matai Belanda
Di Jepang, kesehatan Perdana Menteri Shinzo Abe menjadi perhatian karena ia dibawa ke rumah sakit.
Selain itu, Patung Jenderal Sudirman yang berada di Kementerian Pertahanan Jepang turut menjadi sorotan tepat di Hari Kemerdekaan RI.
1. Bencana Besar Diplomatik Timpa Amerika di Sidang Dewan Keamanan PBB

Amerika Serikat 'dipermalukan' di Sidang Dewan Keamanan PBB, Jumat (14/8/2020) waktu New York, atau Sabtu (15/8/2020) WIB.
Proposal perpanjangan embargo ke Iran yang disodorkan Washington, ditolak mentah-mentah. AS hanya didukung Republik Dominika.
Dua negara anggota tetap DK PBB, Rusia dan China menolak. Sementara 11 anggota lain, termasuk Indonesia, memilih abstain.
Di barisan suara abstain, ada Jerman, Inggris, dan Perancis, yang merupakan tiga anggota tetap DK PBB. Sisanya negara-negara “nonpermanent member”.
Selain Indonesia, anggota tidak tetap DK PBB terdiri Belgia, Estonia, Niger, Saint Vincent and The Grenadines, Afrika Selatan, Tunisia, Vietnam, dan Repubik Dominika.
Sikap Indonesia sudah tepat. Memilih abstain berarti menyumbang suara mencegah politik agresif dan ambisius AS, yang hendak kembali menekan Iran secara lebih dalam.
Iran telah menghadapi embargo senjata pimpinan AS selama 13 tahun terakhir. Embargo akan berakhir pada Oktober 2020, di bawah ketentuan JCPOA.
JCPOA memberi konsekuensi Teheran mengurangi program nuklirnya dengan imbalan keringanan sanksi.
Kesepakatan itu ditandatangani pada 2015 antara Iran, AS, China, Prancis, Rusia, Jerman, Inggris, dan Uni Eropa.
Baca: Iran: Kami Tak Akan Lupa Kematian Soleimani dan Pasti Membalas AS
Baca: Iran Kritik Perdamaian Israel dengan UEA: Seperti Menusuk Palestina
Baca: AS Tak Terima Iran Kirim Minyak untuk Venezuela, Siap Jatuhkan Sanksi kepada Semua yang Membantu