POPULER INTERNASIONAL: Vaksin Covid-19 hingga Jumlah Kasus Corona Indonesia Lampaui China & Mesir
Berikut berita populer internasional yang telah tayang di Tribunnews.com, dalam beberapa waktu terakhir.
TRIBUNNEWS.COM - Berikut berita populer yang ditayangkan Tribunnews.com dalam beberapa waktu terakhir.
Berita soal wilayah Palestina yang dihapus, hingga negara tersebut memberikan ancaman masih masuk dalam kolom berita populer.
Selain itu juga perkembangan kasus Corona (covid-19) di Indonesia yang terus bertambah, bahkan kini urutan ke-24 di dunia.
Sebelumnya santer terdengar jumlah kasus Covid-19 di Indonesia telah lampaui China, kini juga telah lampaui Mesir.
Baca: POPULER: Ayah Poligami dengan Anak | Pria dalam Kematian Yodi Prabowo | Beli Kambing Pakai Koin
Berikut rangkumannya:
1. Palestina Ancam Google dan Apple Setelah Wilayahnya Dihapus
Palestina geram dengan Google dan Apple setelah wilayahnya dihapus dari peta.
Palestina menuduh dua raksasa teknologi dunia ini berpihak pada Israel.
Kantor Berita Resmi Palestina (WFA) mengabarkan publik Palestina meluncurkan tagar #FreePalestine di Twitter pascapenghapusan wilayah di peta online itu.
Dikutip dari Gulf News, Menteri Luar Negeri dan Imigran Palestina, Riyad Al Maliki, mengaku telah mengirim pesan kepada kedua perusahaan ini.

Dia memprotes penghapusan wilayah Palestina di dalam peta dan menuduh keduanya ditekan Israel.
Menurut pantauan Tribunnews, hingga Senin (20/7/2020), tidak ada wilayah Palestina dalam Google Maps.
Ketika mengetikkan kata kunci 'Palestine' muncul keterangan negara Palestina namun tidak terlihat wilayahnya dalam peta.
Hanya terlihat tulisan wilayah Jalur Gaza.
Lebih lanjut, Al Maliki menilai penghapusan wilayah Palestina di dalam peta merupakan pelanggaran hukum internasional.
Dia mengancam akan menuntut Apple dan Google ke ranah hukum bila terus berlanjut.
Bahkan Al Maliki mengaku Palestina sedang menyiapkan pengajuan kasus penghapusan itu ke ranah internasional.
Menurutnya, bukan hal sulit mengadili para pejabat di kedua perusahaan teknologi itu.
Baca: POPULER NASIONAL: Keheranan Najwa Shihab hingga Elektabilitas Prabowo di Pilpres 2024
2. Setelah Lampaui China, Kini Indonesia Lampaui Mesir dalam Jumlah Positif Corona, Urutan 24 Dunia
Indonesia sendiri saat ini berada di urutan ke-24 jumlah kasus virus corona (Covid-19) secara global.
Data tersebut dilansir dari laman Worldometers.
Untuk Indonesia jumlah kasus virus corona sebanyak 93.657 kasus, jumlah yang meninggal sebanyak 4.576, sementara yang sembuh sebanyak 52.164 orang.
Dari data tersebut, jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia telah melampaui China per 18 Juli 2020, seperti diberitakan Tribunnews.com sebelumnya.
Di mana China memiliki jumlah kasus positif Covid-19 sebanyak 83.729 orang, korban meninggal sebanyak 4,634 , dan sembuh sebanyak 78.855 orang.
Sedangkan untuk Mesir, jumlah kasus positif Covid-19 sebanyak 89.745 orang, korban meninggal sebanyak 4.440 , dan sembuh sebanyak 30.075 orang.
Sementara jumlah kasus positif dan jumlah korban meninggal karena corona di Indonesia saat ini tertinggi se-Asia Tenggara.
Bagaimana Data Secara Global?
3. WHO Sebut Vaksin Pertama Covid-19 Baru akan Siap Digunakan Paling Cepat Awal 2021 Mendatang
Ahli dari WHO mengungkapkan, meski saat ini peneliti membuat kemajuan yang bagus dalam pembuatan vaksin Covid-19, namun vaksin baru akan siap digunakan paling cepat pada awal tahun 2021 mendatang.
Seperti yang dilansir Channel News Asia, kepala program darurat WHO Dr Mike Ryan menyebut pihaknya tengah bekerja untuk memastikan distribusi vaksin yang adil untuk semua orang.
Mike Ryan juga menyebut bahwa beberapa kandidat vaksin sudah berada di fase trial ketiga dan sejauh ini tidak ada yang gagal, dalam hal keamanan maupun kemampuan menghasilan respons imun.
"Realistisnya baru tahun depan kita mulai melihat orang-orang diberi vaksin," ujar Ryan di acara publik di media sosial, Rabu (22/7/2020).

Aubree Gordon, profesor epidemiologi di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Michigan, mengatakan hasil uji coba awal vaksin menunjukkan harapan.
(Tribunnews.com)