Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Tak Hanya di Indonesia, Warga Australia Juga Menolak Tes Covid-19 Karena Dianggap Konspirasi

Mereka mendorong warga menjalani tes yang sedang dilakukan besar-besaran oleh pemerintah.

Editor: Hasanudin Aco
ABC News: Patrick Rocca
Pengetesan massal virus corona telah dimulai di hotspot virus corona di Melbourne, 27 Juni 2020. (ABC News: Patrick Rocca) 

Kode pos ini menaungi wilayah Craigieburn, Donnybrook, Mickleham, Roxburgh Park, Kalkallo, Kensington, Flemington, Broadmeadows, Dallas, Jacana and Fawkner.

Penyelidikan terhadap seorang 'super spreader'
Menteri Kesehatan Negara Bagian Victoria, Jenny Mikakos mengatakan, seorang 'super spreader' kemungkinan besar menjadi penyebab meningkatnya penularan baru virus corona baru di sebelah utara dan barat kota Melbourne.

Istilah 'super spreader' merujuk pada orang yang dapat menularkan virus corona kepada banyak orang dalam waktu singkat dan biasanya memiliki kekebalan tubuh tinggi.

Jumat (03/07) adalah hari ke-17 hari dimana Victoria, dengan ibukota Melbourne, mencatat dua digit angka kenaikan kasus secara berturut-turut.

Dalam 24 jam terakhir tercatat ada 66 orang yang tertular virus corona.

Dari jumlah tersebut 17 kasus terkait dengan klaster yang sudah diketahui, satu kasus terdeteksi di karantina hotel, 20 kasus terdiagnosa melalui pengetesan rutin, dan 28 kasus lainnya masih diselidiki.

"Pada hari Selasa, saya diberi pengarahan tentang laporan pengurutan genom yang tampaknya menunjukkan sepertinya ada satu sumber infeksi yang menyebabkan kasus baru dan telah melintasi pinggiran utara dan barat Melbourne," kata Jenny.

"Tampaknya bahkan ada potensi bahwa penyebab peningkatan kasus ini adalah seorang super spreader."

Wakil kepala tim medis Annaliese van Diemen mengatakan, konsep 'super spreader' adalah salah satu dari beberapa teori yang sedang diselidiki oleh otoritas kesehatan saat ini.

Premier Daniel Andrews mengatakan langkah pengurutan genom menunjukkan beberapa kasus penularan baru memiliki kaitan dengan petugas keamanan di hotel tempat karantina.

Diduga orang tersebut telah melanggar protokol kesehatan.

Pemerintah Victoria sendiri juga tengah menjadi sorotan bagaimana mereka memberlakukan sistem karantina hotel, setelah lebih dari 50 kasus baru virus corona berasal dari tempat karantina.

Sebuah laporan yang belum terkonfirmasi menyebutkan petugas keamanan hotel yang tidur dengan tamu karantina dan membiarkan mereka meninggalkan kamar mereka.

Penyelidikan yudisial senilai U$3 juta akan menginvestigasi bagaimana virus tersebut dapat menyebar dari hotel ke masyarakat.

Menanggapi pertanyaan wartawan, Menteri Kesehatan Victoria berusaha menjauhkan departemen yang dipimpinnya dengan skandal tersebut, dengan mengatakan pihaknya tidak mengawasi kontrak keamanan.

Ia hanya merasa "diliputi oleh kecemasan" saat jumlah infeksi melonjak dan telah berusaha mencari penjelasan di baliknya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved