Terus Sulut Kemarahan Beijing, AS Kembali Kerahkan 2 Kapal Induk ke Laut China Selatan
Dua kapal induk AS berlayar ke Laut China Selatan pada Sabtu (4/7/2020) untuk latihan militer di sana.
TRIBUNNEWS.COM - Dua kapal induk AS berlayar ke Laut China Selatan pada Sabtu (4/7/2020) untuk latihan militer di sana.
USS Nimitz dan USS Ronald Reagan Carrier Strike Groups dikerahkan dengan tujuan mendukung Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, bunyi pernyataan Armada Ketujuh Angkatan Laut.
"Kehadiran dua maskapai penerbangan tidak menanggapi peristiwa politik atau dunia apapun."
"Kemampuan canggih ini adalah salah satu dari banyak cara Angkatan Laut AS mempromosikan keamanan, stabilitas, dan kemakmuran di seluruh Indo-Pasifik," demikian bunyi pernyataan, dikutip dari CNN.
Baca: Kanye West Calonkan Diri Jadi Presiden AS, Pernah Jadi Pendukung Garis Keras Donald Trump
Baca: Sampaikan Niat Calonkan Diri Jadi Presiden AS, Rapper Kanye West Didukung Bos Besar SpaceX

Dikabarkan kapal induk yang disertai kapal perang dan pesawat terbang itu sedang melakukan latihan militer.
AS ingin meningkatkan pertahanan udara dan serangan rudal jarak jauh di wilayah operasi ini.
Sebelumnya, Beijing beberapa kali mempertahankan klaimnya atas Laut China Selatan di depan negara-negara yang keberatan serta pengadilan Internasional yang menolak klaimnya itu.
Diketahui Laut China Selatan merupakan jalur strategis bagi sepertiga pelayaran dunia.
Penempatan kapal induk Amerika Serikat dan kekuatan serangannya sering digunakan sebagai sinyal untuk mencegah musuh.
Mengerahkan dua sekaligus kapal diduga menjadi aksi unjuk kekuatan AS di depan China.
Sebelumnya pada 2016 silam, Sekretaris Pertahanan, Ashton B Carter, melakukan tur kapal induk melalui Laut China Selatan untuk mengingatkan Beijing atas komitmen AS kepada sekutunya, sebagaimana dilaporkan New York Times.
Seorang pejabat Angkatan Laut pada Sabtu menggambarkan misi itu sebagai operasi rutin saja.
Dia menyangkal pengerahan dua kapal induk bertujuan untuk unjuk kekuatan kepada militer China saat mereka sedang latihan militer.
Pejabat yang tidak berwenang untuk menjelaskan rincian dan berbicara dengan syarat anonim, mengatakan misi ini sebelumnya telah direncanakan untuk memastikan jalur pelayaran dan navigasi tetap terbuka di perairan internasional.
Baca: Pasca Insiden Bentrokan, PM India Kunjungi Pasukan di Perbatasan dengan China
Baca: Laut China Selatan Makin Memanas, Trump Kirim 2 Kapal Induk Saat China Latihan Militer

Letnan James Adams sebagai juru bicara Armada Pasifik AS mengatakan operasi itu tidak ada sangkut pautnya dengan peristiwa politik atau dunia saat ini.