Virus Corona
WHO Sebut Kasus Covid-19 Akan Segera Capai Angka 10 Juta Infeksi
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memperkirakan jumlah kasus infeksi virus corona secara global akan segera menyentuh angka 10 juta.
TRIBUNNEWS.COM - Direktur Jenderal World Health Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus memperkirakan jumlah kasus infeksi virus corona secara global.
Dr Tedros menyebut, jumlah kasus secara global akan segera menyentuh angka 10 juta.
Hingga saat ini, kasus infeksi virus corona secara global menyentuh angka 9,7 juta.
Dikutip Tribunnews dari France24, Dr Tedros selama konferensi pers menyatakan dukungannya atas keputusan Arab Saudi melarang jemaah haji dari luar negeri.
Baca: Syahrini Diizinkan Manggung Lagi, Reino Barack Beri Syarat Protokol Kesehatan Harus sesuai WHO
Baca: WHO Tetapkan Kecanduan Game sebagai Gangguan Mental, Apa Saja Tanda-tandanya? Ini Jawaban Psikiater

Sebagaimana diketahui, Arab Saudi mengatakan tetap menggelar Ibadah Haji 2020, tetapi dengan kuota terbatas.
Jemaah Haji yang bisa melangsungkan ibadah juga dibatasi hanya warga lokal saja.
Lebih lanjut, Dr Tedros menyebutkan, WHO sekarang mendukung banyak negara yang menghadapi kesulitan memperoleh konsentrator oksigen, perangkat yang meningkatkan aliran oksigen untuk mendukung pernapasan penderita Covid-19.
"Permintaan melebihi pasokan," kata Dr Tedros.
Baca: WHO Sebut Pandemi Covid-19 di Amerika Serikat Belum Capai Puncak
Baca: WHO: Politisasi Bikin Corona Tak Terkendali, Jerman Kembali Berlakukan Lockdown
Kepala Program Kedaruratan WHO Sebut AS Belum Capai Puncak Wabah
Sementara itu, Dr Mike Ryan, Kepala Program Kedaruratan WHO memberikan tanggapannya terkait wabah virus corona di AS.
Dr Ryan menyebut, AS belum mencapai puncak penyebaran wabah virus corona.
"(Virus) masih intens, terutama di Amerika Tengah dan Selatan," ucapnya.
"Saya akan mencirikan situasi sebagai masih berkembang, belum mencapai puncaknya," terangnya.
"Kemungkinan akan menghasilkan jumlah kasus dan kematian yang berkelanjutan dalam beberapa minggu mendatang," paparnya.
Baca: Profesor Jepang Ungkap di Dalam WHO pun Ada Pertikaian Politik
Virus Corona Global